Media Asuransi, JAKARTA – Seiring melantainya tiga emiten baru di Bursa Efek Indonesia hari ini, Senin, 13 Januari 2025, Otoritas Jasa Keuangan menetapkan saham tiga emiten tersebut ke dalam Daftar Efek Syariah (DES).
“Sehubungan dengan telah ditetapkannya saham CBDK, DGWG, dan OBAT sebagai Daftar Efek Syariah (DES) oleh OJK, dengan ini kami sampaikan daftar saham yang digunakan untuk penghitungan Indeks Saham Syariah Indonesia yang berlaku efektif mulai tanggal 13 Januari 2025 sampai dengan review Daftar Efek Syariah (DES) berikutnya oleh OJK,”ujar OJK dalam keterbukaan informasi BEI, Senin.
PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada hari ini Senin, 13 Januari 2025.
Baca juga: Resmi IPO, Asuransi Digital Bersama (YOII) Himpun Dana Segar Rp41,2 Miliar
Anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau PIK2 ini merupakan emiten dari Agung Sedayu dan Salim Group. Di mana Agung Sedayu dipimpin konglomerat Sugianto Kusuma atau Aguan, dan Salim Group dikomandoni oleh Anthoni Salim.
Menyusul CBDK, PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) juga resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini. DGWG menjadi perusahaan kedelapan yang tercatat di BEI pada tahun 2025.
Pada perdagangan perdana, hingga pukul 09.00 WIB, saham DGWG naik 12,17% ke posisi harga Rp 258 per saham.
Baca juga: India Pimpin Jumlah IPO Terbanyak sepanjang 2024 di Asia Pasifik
Emiten ketiga yang mencatatkan perdana saham di BEI adalah PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT).
Dalam aksi korporasi ini, OBAT menawarkan 170 juta lembar saham, atau setara dengan 28,33% modal ditempatkan dan disetor pasca-IPO. Harganya ditetapkan pada Rp350 per lembar, dengan total nilai IPO mencapai Rp59,5 miliar.
Dengan adanya tiga saham pendatang baru di DES maka total saham syariah kini menjadi 622 saham.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News