Media Asuransi, JAKARTA – Pasar Bitcoin saat ini masih memberikan sinyal bearish. Konsolidasi harga saat ini dinilai bisa menjadi momen penting sebelum melihat pergerakan besar berikutnya.
Pada awal tahun 2024, pasar Bitcoin (BTC) mengalami fluktuasi yang signifikan. Harga Bitcoin sempat mencapai puncaknya di US$48.000, yang menyebabkan lonjakan besar dalam kapitalisasi pasar kripto.
Namun, tidak lama setelah itu, harga kembali turun ke kisaran US$42.000, menandakan volatilitas yang tinggi di pasar. Persetujuan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) atas ETF Bitcoin spot telah menarik perhatian para pelaku pasar kripto.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, yang mengamati dampak jangka pendek dari persetujuan ini terhadap volatilitas harga Bitcoin. Fyqieh mengutarakan kekhawatirannya tentang potensi reaksi “sell the news” di pasar Bitcoin.
|Baca juga: Persetujuan Bitcoin Jadi ETF Justru Picu Aksi Profit Taking, Kok Bisa?
Menurutnya, pasar mungkin membutuhkan waktu untuk mengkonsolidasikan keuntungan setelah pengumuman penting seperti persetujuan ETF. “Pasar Bitcoin saat ini masih memberikan sinyal bearish. Persetujuan ETF oleh SEC membuka jalan bagi lebih banyak investor institusional, tetapi kita juga harus waspada terhadap volatilitas yang bisa terjadi sebagai reaksi pasar. Konsolidasi harga saat ini bisa menjadi momen penting sebelum kita melihat pergerakan besar berikutnya,” ujar Fyqieh dalam keterangan resmi yang dikutip, Jumat, 18 Januari 2024.
Tren Sideways dan Prospek Kenaikan Meskipun harga Bitcoin cenderung menurun setelah lonjakan awal, masih ada kemungkinan tren naik. Analisis terkini menunjukkan bahwa BTC sedang menuju ke zona permintaan yang penting, yang bisa menjadi titik balik bagi tren harga selanjutnya. Baru-baru ini, kita melihat penurunan drastis dalam volatilitas harga Bitcoin.
Harga cenderung datar, bergerak di sekitar level support US$41.600. Kondisi ini diikuti oleh konsolidasi di sekitar level tersebut, yang berpotensi memicu kenaikan signifikan bila terjadi pemantulan harga dari area support ini.
“Likuiditas BTC masih mungkin menuju US$40.000, dan akan menimbulkan reaksi berantai di seluruh pasar, FUD, sentimen negatif dan semacamnya. Bitcoin diperkirakan bakal berlabuh paling rendah di angka US$38.500. Dari sana, kemudian harga akan mengalami rebound ke angka US$39.000 hingga US$43.000. Meskipun ada antisipasi akan koreksi pasar, tapi optimis peluang beli yang ada,” jelas Fyqieh.
Fyqieh menyambut baik keputusan SEC dan melihatnya sebagai pendorong bagi adopsi Bitcoin yang lebih luas. Namun, dia juga menyadari bahwa mencapai adopsi luas mungkin memerlukan waktu lebih lama. Menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Federal Reserve di akhir Januari mendatang, Fyqieh memprediksi pasar Bitcoin akan menjadi lebih aktif.
Selain itu, komunitas kripto juga menantikan peristiwa halving Bitcoin yang diharapkan akan memberikan dampak signifikan terhadap harga. Tahun 2024 menjadi tahun yang penting bagi Bitcoin, dengan volatilitas yang tinggi dan berbagai faktor yang mempengaruhi pasar. Keputusan SEC, reaksi pasar, serta peristiwa penting seperti FOMC dan halving, semuanya akan berperan dalam menentukan arah harga Bitcoin ke depan. Meskipun ada ketidakpastian, prospek jangka panjang tetap positif, dengan adopsi yang terus berkembang dan peningkatan minat dari berbagai pihak.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News