Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan dalam sepekan ke depan, pasar akan wait & see rilis data domestik seperti neraca perdagangan, inflasi, dan cadangan devisa. Sedangkan dari global akan rilis data JOLTs job openings, non farm payrolls, dan unemployment rate.
“Pada pasar saham, penguatan diprediksi berlanjut namun secara lebih terbatas. Pasar masih berpotensi menguat secara teknikal sehingga investor masih dapat memanfaatkan buy on weakness pada saham bigcap dengan valuasi undervalued,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 1 Juli 2025.
Sedangkan pada obligasi, tren sideways dengan potensi kenaikan yield diprediksi akan terjadi dikarenakan peningkatan risiko geopolitik antara Iran dengan Israel. Yield SBN 10- tahun berpotensi bergerak dalam rentang 6,77%-6,82%.
|Baca juga: Infovesta Utama: Investor Bisa Buy Saham Perbankan Diskon
Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bearish sebesar -0,14% ke level 6.897,40 dipicu oleh melemahnya mayoritas indeks sektoral dan saham big caps. Kemudian, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp112,61 miliar dalam sepekan. Dari sisi saham, top laggard IHSG yakni DSSA (-7,46%), BREN (-4,55%) dan MDKA (-9,41%).
Dari sentimen domestik, anjloknya harga komoditas minyak membuat saham-saham energi terkoreksi. Ketegangan di Timur Tengah mulai dingin membuat arus minyak dari choke point Selat Hormuz terpantau sedang dalam perjalanan untuk kembali pulih seperti semula.
Dari global, Presiden AS Donald Trump mengatakan gencatan senjata antara Iran dan Israel kini telah berlaku, tak lama setelah layanan darurat Israel melaporkan sedikitnya tiga orang tewas akibat serangan Iran.
|Baca juga: Rekomendasi Saham Layak Dipantau Hari Ini: ANTM, ARTO, MAPA, dan SMGR
Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik tipis +0,28% ke level 10.821,43. Pergerakan Yield SBN 10- tahun dan US 10 Yr Treasury Yield bergerak bullish yakni masing-masing turun sebesar -5,41bps WoW ke level 6,74% dan -9,00bps WoW ke level 4,29%.
Dari global, pernyataan yang cenderung dovish oleh beberapa pejabat The Fed turut direspon positif pasar. Christopher Waller dan Michelle Bowman kompak mengungkapkan terhadap pemangkasan suku bunga secepatnya pada bulan depan, dan menegaskan terkait pandangannya bahwa dampak inflasi dan tarif kemungkinan berlangsung singkat.
“Pada testimoni Powell di hadapan DPR AS menunjukkan bahwa pemangkasan suku bunga belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Powell juga menyatakan masih menunggu kepastian mengenai dampak ekonomi dari kebijakan tarif Trump.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News