1
1

Pasar Kripto Berdarah, Investor Disarankan Terapkan Strategi Ini

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Tokocrypto mencatat pasar kripto mengalami penurunan tajam dengan mayoritas aset digital berada di zona merah dalam beberapa hari terakhir. Bitcoin (BTC) sempat turun ke level US$84.436, sementara Ethereum (ETH) anjlok ke US$2.330.

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyebut bahwa koreksi ini dipicu oleh kombinasi faktor makroekonomi, arus keluar besar dari ETF, serta dampak peretasan yang menimpa platform Bybit. Salah satu faktor utama yang menekan pasar adalah ketidakpastian makroekonomi, khususnya kebijakan moneter The Fed. Inflasi di Amerika Serikat tercatat lebih tinggi dari ekspektasi, mencapai 3% secara tahunan (YoY), memicu kekhawatiran bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.

“Selain itu, kebijakan tarif baru yang diumumkan mantan Presiden Donald Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa semakin memperparah sentimen negatif di pasar keuangan global, termasuk aset kripto,” kata Fyqieh dalam keterangan resmi dikutip, Minggu, 2 Maret 2025.

|Baca juga:OJK Beberkan 4 Program Jitu untuk Kembangkan Industri Aset Kripto

Tekanan jual juga diperburuk oleh arus keluar besar dari ETF Bitcoin dan Ethereum. Pada 25 Februari, ETF Bitcoin mencatat rekor arus keluar harian terbesar sebesar US$1,138 miliar, diikuti tambahan US$336,5 juta pada 26 Februari. ETF Ethereum juga mengalami arus keluar sebesar US$24,5 juta.

Hal ini menunjukkan bahwa investor institusional mulai mengurangi eksposur mereka terhadap aset kripto. “Pasar derivatif kripto turut mengalami tekanan besar dengan total likuidasi mencapai US$764,32 juta dalam 24 jam terakhir. Bitcoin Futures menjadi sektor yang paling terdampak dengan likuidasi sebesar US$459 juta, memicu aksi jual lebih lanjut di pasar spot,” jelas Fyqieh.

 

Peretasan Bybit

Selain faktor makroekonomi dan tekanan institusional, pasar kripto juga terguncang oleh peretasan besar yang menimpa Bybit. Serangan siber senilai US$1,5 miliar ini menimbulkan kepanikan di kalangan investor, yang bereaksi dengan menarik dana dalam jumlah besar dari bursa.

Investigasi forensik mengungkap bahwa kredensial pengembang infrastruktur Safe(Wallet) telah dikompromikan, memungkinkan peretas mengambil alih aset digital pengguna. Beberapa entitas besar seperti Galaxy Digital bahkan menarik 25.000 ETH senilai US$67 juta dan 700 BTC senilai US$68,8 juta akibat kejadian ini.

|Baca juga: Menilik Perubahan Aturan tentang Pajak Kripto PMK 11/2025

Fyqieh memperkirakan bahwa tekanan jual yang masih tinggi dapat membawa harga Bitcoin turun ke level support berikutnya di US$80.000. Jika aksi jual terus berlanjut, BTC berpotensi melemah lebih dalam ke kisaran US$75.000–US$78.000 sebelum mengalami pemulihan. Sementara itu, Ethereum (ETH) juga berisiko mengalami penurunan lebih lanjut.

Jika aksi jual tidak mereda, harga ETH berpotensi turun ke level US$2.000 dalam beberapa hari ke depan, dengan support berikutnya berada di kisaran US$1.850–US$1.950.

Dalam kondisi pasar yang masih bergejolak, Fyqieh menyarankan investor untuk menerapkan strategi yang lebih disiplin. Bagi trader jangka pendek, disarankan untuk menghindari penggunaan leverage tinggi karena volatilitas yang masih tinggi dapat memicu likuidasi lebih lanjut.

|Baca juga: Ajaib Kripto: Faktor Eksternal Bisa Picu Volatilitas Tinggi

“Memantau level support utama Bitcoin di US$80.000 dan Ethereum di US$2.000 dapat membantu dalam mencari peluang beli jika muncul tanda-tanda pembalikan tren. Selain itu, penggunaan stop-loss yang ketat sangat dianjurkan guna membatasi risiko,” ungkapnya.

Sementara itu, investor jangka panjang dapat mempertimbangkan strategi akumulasi bertahap (DCA) di area support kuat seperti BTC di US$80.000 dan ETH di US$2.000. Memantau arus masuk kembali ke ETF Bitcoin dan Ethereum juga bisa menjadi indikator potensi pemulihan pasar.

Selain itu, investor perlu terus mencermati kebijakan The Fed serta kebijakan perdagangan yang diumumkan oleh Trump, karena kedua faktor ini masih menjadi pemicu utama volatilitas di pasar. Langkah mitigasi dari Bybit terhadap peretasan juga patut diperhatikan guna mengantisipasi dampak lanjutan pada pasar kripto.

“Dengan ketidakpastian yang masih tinggi, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas serta mengatur strategi investasi dengan lebih berhati-hati.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Anti Boncos, Begini 5 Cara Mengelola Keuangan Digital dengan Bijak dan Efektif!
Next Post Inilah Tips Gunakan Paylater Supaya Tetap Sehat Mental

Member Login

or