Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, di tengah tekanan global, pasar modal Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dan adaptasi yang kuat. OJK mencatat, per Agustus 2025, terdapat 13 perusahaan dalam pipeline penawaran umum di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai indikatif Rp16,65 triliun.
“Saat ini masih terdapat 13 perusahaan dalam pipeline penawar umum dengan nilai indikatif Rp16,65 triliun,” ujar Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK Mahendra Siregar, dalam perayaan HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia, di Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025.
|Baca juga: Ricky Perdana Gozali Resmi Dilantik Jadi Deputi Gubernur Bank Indonesia
Sejak awal tahun hingga kini, lanjut Mahendra, penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai Rp144,78 triliun dengan 16 emiten baru resmi tercatat. Sementara perekonomian nasional pada semester I/2025 tumbuh 5,12 persen secara tahun ke tahun (yoy), menandakan fondasi ekonomi yang kokoh.
“Pasar modal Indonesia berperan penting dalam menopang stabilitas ekonomi, dan meskipun pada kuartal kedua tahun ini maupun di awal tahun ini mengalami tekanan berat, kita bisa melihat bahwa pasar modal Indonesia tetap mampu menunjukkan resiliensi dan kapasitas adaptasi yang baik,” ujar Mahendra.
|Baca juga: KPEI Sebut Pasar Modal Indonesia Wajib Dibanggakan, Ternyata Ini Alasannya!
|Baca juga: OJK dan Danantara Gelar Non-Deal Roadshow di Luar Negeri untuk Perkuat Pasar Modal RI
Ia menambahkan ketangguhan ini menjadi bukti infrastruktur pasar modal nasional siap menghadapi gejolak eksternal, sekaligus mencerminkan komitmen bersama menjaga stabilitas dan kepastian di tengah tantangan global.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News