Media Asuransi, JAKARTA – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengungkapkan komitmen di 2026 untuk mendukung pasar modal Indonesia mencakup beberapa rencana strategis. Salah satu di antaranya merupakan proyek multi years yakni memfokuskan penguatan infrastruktur dan sistem utama dengan menempatkan ketahanan siber sebagai prioritas.
Dalam Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia yang digelar Selasa, 30 Desember 2025, di Main Hall BEI, KSEI mengungkapkan bahwa salah satu langkah strategis di 2026 yang dilakukan meliputi upgrade dari aplikasi dan sistem KSEI.
Pembaruan yang dilakukan oleh KSEI antara lain pembaruan C-BEST, Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-INVEST), dan Electronic General Meeting System (eASY.KSEI). Selain itu, KSEI tengah melakukan penyusunan kajian terkait persiapan infrastruktur International Central Securities Depository (ICSD) Linkage.
|Baca juga: Rayakan HUT ke-28, KSEI Terus Mengoptimalkan Penguatan Infrastruktur dan Keamanan Sistem
Rencana strategis lainnya pada tahun 2026 meliputi pengembangan omnibus settlement, yang merupakan penyesuaian proses penyelesaian transaksi Bursa dengan praktik yang diterapkan secara umum di CCP.
Untuk meningkatkan peran KSEI sebagai kustodian sentral yang berdaya saing global, serta mendukung perkembangan pasar modal melalui kerja sama internasional, KSEI menambah kesepakatan kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan lembaga Kustodian sentral dari negara lain.
Sepanjang 2025, KSEI mengikat kerja sama dengan National Settlement Depository (NSD) dari Rusia pada Mei 2025, dan Kazakhstan Central Securities Depository (KCSD) pada September 2025.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
