Media Asuransi, JAKARTA – Banyak orang masih enggan menyisihkan penghasilan bulanannya untuk investasi. Jangankan berinvestasi, yang menabung saja masih bisa dihitung dengan jari.
Jika dibilang tidak bisa menyisihkan uang untuk investasi, faktanya mereka sanggup menghabiskan uang untuk kebiasaan nongkrong di kafe terkenal sambil meneguk secangkir kopi dan ngemil seharga Rp25.000-Rp40.000 padahal mereka bisa mulai untuk hemat demi investasi.
Bila ada 22 hari kerja dalam sebulan dan kebiasaan nongkrong ini dilakukan setiap hari, pendapatan
yang dihabiskan bisa mencapai Rp550.000-Rp880.000.
Saat weekend. Setelah dihitung, ternyata jumlah uang untuk “ngopi cantik” dalam sebulan cukup
besar, ya? Dana sejumlah itu akan bisa lebih bermanfaat digunakan untuk memulai investasi kecil-kecilan dan membeli instrumen investasi, seperti saham, misalnya.
Sebagai contoh, mari kita membandingkan manfaat menghabiskan uang Rp40.000 untuk nongkrong dan mengalokasikan dana tersebut untuk memulai investasi kecil-kecilan.
1. Sebagai barang konsumsi, kopi dan makanan kecil saat kita nongkrong akan habis dalam beberapa tegukan saja. Namun jika dibelikan saham, kamu akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham. Selain itu, ada sejumlah perusahaan yang membagikan dividen atau keuntungan pada para pemegang saham. Bila perusahaan
yang sahamnya kamu miliki juga membagikan dividen di akhir tahun, keuntunganmu akan bertambah.
2. Nongkrong di kedai kopi terkenal bisa jadi bahan update status di media sosialmu. Namun dengan
membeli 1 lot saham, kamu sudah mulai menata masa depan karena investasi yang bisa mengalahkan
inflasi, salah satunya adalah investasi saham.
Contohnya, investor lokal yang sukses seperti Lo Keng Hong mulai membeli saham sejak dirinya
berstatus karyawan. Dengan ketekunannya dia memilih saham-saham yang memiliki fundamental
bagus. Kini dirinya memiliki aset saham-saham di perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
senilai triliunan rupiah. Dividen yang didapat dari perusahaan yang mencetak laba bahkan mencapai
belasan miliar rupiah.
3. Menahan godaan ngopi-ngopi di kafe bisa menjadi modal investasi properti atau mewujudkan
mimpimu punya rumah sendiri. Caranya dengan ikut program KPR bersubsidi. Misalnya saja rumah subsidi saat ini
seharga Rp185 juta dan dapat dibeli dengan cicilan Rp1.180.000 per bulan.
Untuk jangka waktu 20 tahun, cicilannya per hari setara Rp40.000 per hari. Sama dengan harga secangkir kopi dan cemilan, bukan? Lalu instrumen investasi kecil-kecilan apa saja yang bisa dibeli dari penghematan 30 cangkir kopi dalam sebulan?
1. Saham
Sebagai contoh, saham emiten bank berkapitalisasi besar, seperti Bank BRI (BBRI) bisa Anda
miliki dengan menghentikan atau setidaknya mengurangi kebiasaan nongkrong di kafe selama 10 hari.
Saat ini harga saham BBRI Rp4.190 sehingga dengan menyisihkan uang Rp400.000 – Rp500.000, Anda bisa memiliki 1 lot saham BRI setiap bulan.
Saham-saham bank besar selalu mengalami kenaikan tinggi setiap tahun karena profit mereka puluhan triliun dan menjadi incara investor asing.
Untuk menjadi investor saham, caranya mudah sekali, yaitu dengan mendaftar di perusahaan sekuritas
yang menjadi perantara jual beli saham di Bursa Efek Indonesia. Minimal deposit juga tidak membutuhkan dana besar karena ada yang mensyaratkan minimal Rp100.000 sudah bisa membuka rekening saham.
2. Reksa dana
Perencana keuangan menyarankan agar sebagian dana untuk konsumsi gaya hidup dibelikan reksa dana. Pasalnya, pengetahuan investor pemula tentang saham atau obligasi masih terbatas sehingga dana mereka sebaiknya dipercayakan untuk dikelola oleh manajer investasi atau fund manager.
Dengan dana Rp550.000 kamu bisa membuka rekening reksa dana dan melakukan penambahan dana
atau top up per bulan. Dengan asumsi imbal hasil 15% per tahun untuk reksa dana saham, maka
dalam kurun waktu 25 tahun, kamu bisa mendapatkan uang pensiun hingga Rp1,8 miliar jika konsisten
melakukan top up Rp550.000 per bulan. Luar biasa, bukan?
3. ORI
Obligasi Retail Indonesia atau ORI bisa menjadi pilihan bagus berinvestasi karena memberikan kupon atau bunga stabil dan lebih tinggi daripada deposito. Selain itu harganya terjangkau. Sebagai contoh, ORI026T3 memiliki imbal hasil 6,3% per tahun, sedangkan ORI026T6 memiliki imbal hasil 6,4% per tahun.
Berikut adalah beberapa contoh harga ORI:
– ORI021 dengan minimum transaksi di pasar sekunder Rp 1 juta dan kelipatannya
– ORI022 dengan imbal hasil 5,95% per tahun dan dibayarkan 12 kali per tahun
– ORI025 dengan minimal pembelian Rp 1 juta dan kelipatannya
ORI dapat dibeli melalui bank-bank seperti BCA, BNI, dan Bank Mandiri.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts