Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi berbalik menguat seiring dengan tekanan terhadap dolar AS.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan dolar AS terlihat dalam tekanan turun pascapengumuman kebijakan moneter terbaru Bank Sentral AS dinihari tadi.
“Yield obligasi pemerintah AS pun menurun. Yield tenor 10 tahun turun ke area 4,7% dari sebelumnya di area 4,9%,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 2 November 2023.
|Baca juga: Tren Penguatan Dolar AS Berlanjut, Rupiah Melemah ke Arah Rp15.950
Menurutnya, sikap Bank Sentral AS yang tidak terlalu hawkish terhadap kebijakan suku bunga tinggi di masa yang akan datang mendorong pelemahan dolar AS tersebut. Dia mengatakan The Fed memang mengingatkan bahwa belum ada keinginan memangkas suku bunga acuan AS dan masih membuka opsi kenaikan suku bunga di rapat yang akan datang. “Tapi Pernyataan the Fed ini bukanlah hal baru untuk pasar.”
Ariston menambahkan hasil the Fed ini untuk sementara dimanfaatkan pelaku pasar untuk masuk kembali ke aset berisiko dengan kenaikan indeks saham AS semalam dan Asia pagi ini sehingga berpotensi mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini.
“Potensi penguatan rupiah hari ini ke arah Rp15.850-Rp15.830 dengan potensi resisten di kisaran Rp15.950.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News