Dikutip dari keterangan resminya, Pefindo menerangkan peringkat tersebut mencerminkan tingkat kemungkinan dukungan yang sangat kuat dari induk perusahaan, China Construction Bank Corp (CCB Corp atau Induk), profil permodalan yang sangat kuat, dan likuiditas yang kuat.
|Baca juga: Bank China Construction (MCOR) Diganjar Peringkat idAAA
Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh tekanan pada kualitas aset dan indikator profitabilitas yang di bawah rata-rata. Peringkat dapat diturunkan jika Pefindo melihat tingkat dukungan atas Bank dari CCB Corp menurun secara signifikan, yang dapat diindikasikan dengan penurunan kepemilikan atas CCB Indonesia yang material oleh induk, atau jika kemampuan Induk dalam memberikan dukungan melemah secara substansial.
CCB Indonesia memiliki fokus usaha pada segmen korporasi, menyediakan layanan perbankan untuk perusahaan-perusahaan asal Cina dan lokal. Bank juga menyediakan layanan kredit komersial, usaha kecil dan menengah (UKM), dan konsumen. Per 30 Juni 2022, struktur pemegang saham terdiri dari CCB Corp (60.00%), UOB Kay Hian (8.21%), Johnny Wiraatmadja (6.89%), dan publik (24.90%).
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News