Dikutip dari keterangan resminya, Pefindo menjelaskan peringkat perusahaan mencerminkan bisnis TBS yang terdiversifikasi dengan baik dengan struktur permodalan yang konservatif dan proteksi arus kas serta likuiditas yang kuat.
|Baca juga: Gojek dan TBS Patungan Bikin Motor Listrik Pertama di Indonesia
Namun peringkat tersebut dibatasi oleh risiko atas pengembangan proyek-proyek baru serta eksposur terhadap risiko fluktuasi harga komoditas. Peringkat dapat dinaikkan apabila TBS berhasil mengoperasikan proyek-proyek baru yang direncanakan dan menghasilkan pendapatan yang lebih besar dibandingkan yang diproyeksikan, diikuti dengan tetap mempertahankan marjin laba dan struktur permodalan yang konservatif yang akan meningkatkan profil kredit TBS secara berkelanjutan.
Peringkat dapat diturunkan apabila perusahaan menghasilkan pendapatan dan/atau marjin laba yang lebih rendah dibandingkan proyeksi dikarenakan performa proyek-proyek baru di bawah standar yang diproyeksikan dan apabila perusahaan secara agresif membiayai belanja modalnya dengan utang yang nilainya signifikan, yang dapat memicu struktur permodalan serta proteksi arus kas yang lebih agresif.
Penurunan signifikan dari harga komoditas, terutama batu bara, juga dapat memicu penurunan peringkat, karena kondisi ini akan menurunkan profil keuangan perusahaan.
PT TBS Energi Utama Tbk didirikan pada tahun 2007 dan memiliki beberapa anak usaha yang bergerak di bidang batu bara di Sanga-sanga, Kalimantan Timur, serta pembangkit listrik di Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Dalam jangka menengah, perusahaan berencana untuk berekspansi ke bidang kendaraan listrik dan energi terbarukan. Per 30 September 2022, pemegang saham Perusahaan adalah Highlands Strategic Holdings Pte, Ltd (61.91%), Bintang Bara B.V. (8.75%), PT Toba Sejahtra (10.00%), PT Bara Makmur Abadi (5.55%), dan Publik (13.79%).
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News