Dikutip dari keterangan resminya, Pefindo menerangkan peringkat telah mempertimbangkan kinerja yang melemah pada bisnis petrokimia pada paruh pertama tahun 2022 karena harga bahan baku yang lebih tinggi dan melemahnya permintaan global produk petrokimia, yang dalam pandangan Pefindo dimitigasi oleh likuiditas yang kuat dan membaiknya kinerja dari bisnis energi.
Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar yang kuat dari segmen operasional utama BRPT pada bisnis petrokimia melalui PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan bisnis energi panas bumi melalui Star Energy Group Holdings (SEGH), pembagian dividen yang baik dari anak-anak usaha utama, dan arus pendapatan yang stabil dari segmen energi panas bumi.
|Baca juga: Siap Lunasi Obligasi, Peringkat Barito Pacific Ditegaskan idA+
Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh leverage keuangan yang moderat, akses tidak langsung terhadap arus kas operasional anak perusahaan, dan risiko yang melekat dengan segmen operasi utama Perusahaan, dalam pandangan Pefindo.
Peringkat akan dinaikkan jika kinerja BRPT membaik yang tercermin dengan membaiknya profil keuangan secara berkelanjutan, terutama leverage finansial sebagai hasil dari upaya penurunan utang dan kemampuan menghasilkan arus kas yang lebih tinggi dari anak-anak perusahan. Namun, peringkat akan diturunkan jika terdapat penurunan dalam profil keuangan atau aliran arus kas dari anak-anak perusahaan secara berkelanjutan karena selisih yang menipis pada bisnis petrokimia, utang lebih besar dari yang diproyeksikan tanpa diiringi oleh kemampuan menghasilkan arus kas yang lebih kuat, dan/atau bencana alam yang sangat memperburuk segmen panas bumi.
Peringkat juga belum memperhitungkan belanja modal tambahan yang didanai dari utang untuk pembangunan kompleks petrokimia kedua di bawah TPIA, karena keputusan investasi final belum difinalisasi Didirikan pada tahun 1979, BRPT adalah perusahaan induk investasi yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu.
Saat ini perusahaan beroperasi di dua segmen utama, petrokimia dan energi panas bumi, melalui kepemilikan saham mayoritas pada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dan Star Energy. Per 30 Juni 2022, pemegang saham perusahaan adalah Prajogo Pangestu (70,85%), PT Barito Pacific Lumber (1,20%), PT Tunggal Setia Pratama (0,34%), saham diperoleh kembali (0,60%), dan lainnya (27,01%).
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News