Media Asuransi, JAKARTA – PT Infovesta Utama menilai bulan Desember tahun ini akan menjadi menarik bagi aksi window dressing di tengah bayangan sentimen virus Omicron.
Melalui Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta menjelaskan bahwa peluang window dressing di tengah Kekhawatiran Transmisi Omicron Desember kerap dikatakan sebagai bulan baik untuk pasar modal sebagaimana seasonality trend tersebut datang dari para manajer investasi yang mempercantik portofolionya (window dressing) sebagai strategi untuk menarik investor.
Saham blue chip dengan kapitalisasi pasar yang besar ramai dikoleksi oleh para pelaku pasar. Berikut rekap kinerja bulanan IHSG serta reksa dana saham dan campuran.
Dalam 10 tahun terakhir, rata-rata return bulanan IHSG pada penutupan tahun (Desember) sebesar 3,23%. Sejalan dengan IHSG, reksa dana saham dan campuran mencetak rata-rata kinerja yang cukup baik sebesar 2,82% dan 1,74%. Selanjutnya, return bulanan IHSG (6,53%), reksa dana saham (6,32%) dan reksa dana campuran (4,04%) pada Desember 2020 yang menjadi tahun awal transmisi pandemi tercatat cukup baik.
|Baca juga: Menimbang Peluang Terjadinya Window Dressing di Tahun 2021
Hanya saja, market dibayangi oleh sentimen negatif atas varian baru virus corona yang disebut Omicron. Varian tersebut ditemukan telah masuk ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Varian yang dilabeli WHO sebagai Virus of Concern (VoC) tersebut memberikan kekhawatiran bagi para pelaku pasar dalam negeri.
Pasalnya, penularannya yang cepat dan mampu melawan sistem kekebalan tubuh yang terbentuk dari vaksin. Sebagai langkah antisipatif, pemerintah menyiapkan sejumlah program seperti menaikkan kembali PPKM ke level III, meniadakan cuti bersama akhir tahun hingga menyiapkan vaksin booster.
“Kami memandang window dressing tahun ini masih berpeluang menarik di tengah bayangan sentimen Omicron.”
Sejumlah program pemerintah dalam pencegahan penyebaran varian Omicron dan return yang cukup baik pada window dressing 2020 (awal transmisi pandemi), menjadi katalis positif baik untuk kinerja pasar saham. Hal tersebut merefleksikan peluang window dressing masih akan terjadi di penutupan tahun ini.
“Investor dapat mempertimbangkan saham maupun reksa dana saham, campuran serta reksa dana indeks yang berisi saham-saham berkapitalisasi besar (blue chip).”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News