Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi bergerak di zona penguatan dan berhasil kembali ke level 7.000. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp16.405 per US$.
IHSG Jumat, 28 Juni 2024, perdagangan pagi dibuka di 6.967 dan tak lama menguat ke 7.027. Posisi tertinggi di 7.044 dan terendah di 6.987. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 2,1 miliar lembar saham senilai Rp3,7 triliun. Sebanyak 282 saham menguat, 120 saham melemah, dan 173 saham stagnan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke Rp16.417 per US$ dengan year to date return 6,49 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.398 per US$ hingga Rp16.419 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.310 per US$.
Penurunan suku bunga
Di sisi lain, saham-saham di Amerika Serikat berakhir lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu terjadi setelah data menunjukkan berlanjutnya perlambatan dalam aktivitas ekonomi sehingga meningkatkan harapan investor untuk penurunan suku bunga.
|Baca juga: Konsisten Berikan Pendampingan Hukum, Bank DKI Apresiasi Kinerja Kejati DKI Jakarta
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 36,26 poin atau 0,09 persen menjadi 39.164,06. Sedangkan indeks S&P 500 bertambah 4,97 poin atau 0,09 persen menjadi 5.482,87. Kemudian, indeks Komposit Nasdaq meningkat 53,53 poin atau 0,30 persen menjadi 17.858,68.
Sedangkan dolar Amerika Serikat (US$) melemah terhadap sebagian besar mata uang pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Dolar AS tertekan oleh melemahnya data ekonomi terbesar di dunia yang mendukung ekspektasi Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga tahun ini.
|Baca juga: Generali Indonesia Gandeng Duitin, Ajak Masyarakat Bijak Kelola Sampah
Adapun yen naik tipis dari level terendahnya dalam 38 tahun terhadap greenback menyusul data AS, bahkan ketika para pedagang tetap waspada terhadap tanda-tanda intervensi Jepang untuk menopang mata uang tersebut.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News