1
1

Pembukaan Perdagangan: IHSG dan Rupiah Kompak Pamer Kekuatan

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan terpantau bergerak di area hijau. Diharapkan katalis positif bisa terus berdatangan sehingga mampu membuat indeks acuan saham Indonesia bertahan di zona penguatan.

IHSG Jumat, 8 Maret 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.373 dan tak lama menguat ke 7.395. Posisi tertinggi di 7.407 dan terendah di 7.389. Volume perdagangan pagi tercatat 1,10 miliar lembar saham senilai Rp3,67 triliun. Sebanyak 219 saham menguat, 134 saham melemah, dan 220 saham stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan Jumat pagi terlihat menguat ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di posisi Rp15.654 per US$. Perlahan tapi pasti sentimen positif terus berdatangan seiring The Fed yang diramal menurunkan suku bunga acuannya.

|Baca juga: Premi 42 Asuransi Jiwa Jepang Melonjak Jadi US$12 Miliar di 2023

Mengutip Bloomberg, Jumat, 8 Maret 2024, perdagangan pagi dibuka menguat ke posisi Rp15.626 per US$ dengan year to date return 1,47 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.614 hingga Rp15.630 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.571 per US$.

Wall Street menguat

Di sisi lain, bursa saham di Wall Street ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Penguatan dapat terjadi dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq berakhir pada rekor baru di tengah pemantulan pertengahan minggu yang dipicu oleh saham-saham teknologi termasuk Nvidia.

Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup naik 1,0 persen dan mencapai rekor baru di 5.157. Sedangkan indeks Nasdaq yang berbasis teknologi melonjak 1,5 persen ke level tertinggi baru di 16.273. Kemudian, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 0,3 persen lebih tinggi menjadi 38.791.

Pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Washington memicu harapan dimulainya penurunan suku bunga, karena ia mengisyaratkan perekonomian berada di jalur yang benar. “The Fed dapat dan akan mulai memangkas suku bunga pinjaman utamanya sepanjang tahun ini jika perekonomian berkembang ke arah tersebut,” kata Powell.

Sementara itu, dolar Amerika Serikat (US$) melemah terhadap euro pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu setelah ECB mempertahankan suku bunga meskipun ECB mengakui adanya penurunan inflasi, dan mata uang AS memperpanjang penurunannya terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya.

Bank sentral Eropa (ECB) mempertahankan biaya pinjaman pada rekor tertinggi dan menekankan meskipun inflasi berkurang lebih cepat dari yang diantisipasi beberapa bulan yang lalu, namun ECB masih belum siap untuk menurunkan suku bunga.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Cermati Invest Jalin Kolaborasi dengan Ciptadana Asset Management
Next Post PPPK Kemenkeu Imbau Penggunaan Akuntan Publik dengan LAI Berkode QR

Member Login

or