1
1

Pembukaan Perdagangan: IHSG Menghijau, Kurs Rupiah Tergelincir ke Rp15.914/US$

Ilustrasi. | Foto: Setkab

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi jelang libur panjang Lebaran terlihat bergerak di area hijau. Diharapkan sejumlah sentimen positif terus berdatangan baik dari dalam maupun luar negeri untuk membuat indeks acuan saham Indonesia mampu bertahan di jalur penguatan.

IHSG Jumat, 5 April 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.254 dan tak lama menguat ke 7.272. Level tertinggi di 7.276 dan terendah di 7.239. Volume perdagangan pagi tercatat 6,54 miliar lembar saham senilai Rp4,4 triliun. Sebanyak 199 saham menguat, 163 saham melemah, dan 193 saham stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan pagi terpantau melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di posisi Rp15.892 per US$. Diharapkan katalis positif segera berdatangan dan membuat mata uang Garuda mampu berbalik arah ke area positif.

|Baca juga: H-7 Lebaran, Jasamarga Catat 43 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta via Tol Cikampek

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka melemah ke Rp15.914 per US$ dengan year to date return 3,31 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.905 hingga Rp15.918 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.775 per US$.

Wall Street melemah tajam

Saham-saham Wall Street berakhir melemah tajam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Pergerakannya berbalik arah karena kenaikan harga minyak yang disebabkan oleh kekhawatiran atas Timur Tengah.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 1,4 persen menjadi 38.596,98, turun sekitar 825 poin dari puncak sesinya. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,7 persen menjadi 5.205,81. Kemudian Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi melemah 1 persen menjadi 16.240,45.

|Baca juga: OJK Mencabut Izin Usaha BPR Bali Artha Anugrah

Sementara itu, dolar AS mencapai titik terendah dalam satu minggu pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu karena data ekonomi mendukung ekspektasi penurunan suku bunga cepat di Amerika Serikat, sementara yen yang terpuruk tidak banyak berubah terhadap mata uang utama lainnya.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya, turun 0,15 persen menjadi 104,08 setelah mencapai 104,05, level terendah sejak 26 Maret. Angka tersebut naik 2,7 persen tahun ini karena ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga sebesar 150 basis poin pada 2024 telah terpotong setengahnya.

|Baca juga: Berikut 4 Rekomendasi Saham Pilihan Jelang Libur Panjang Lebaran

Di sisi lain, harga emas melonjak ke rekor tertingginya pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), ketika Ketua The Fed Jerome Powell menggarisbawahi peningkatan lapangan kerja baru-baru ini dan angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan tidak secara signifikan mengubah gambaran keseluruhan strategi moneter bank sentral.

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi US$2,300.53 per ons pada 0055 GMT, setelah mencapai rekor tertinggi US$2,302.29 di awal sesi. Emas batangan telah mencapai rekor tertinggi berturut-turut sejak Kamis lalu. Emas berjangka AS naik tipis 0,2 persen menjadi US$2.320,50 per ons.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Mencabut Izin Usaha BPR Bali Artha Anugrah
Next Post Ini Dia Faktor-Faktor di Balik Penurunan Harga Bitcoin

Member Login

or