1
1

Pembukaan Perdagangan: IHSG Menguat, Kurs Rupiah Ambruk

Perdaganagan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi terlihat bergerak menguat. Meski demikian, para investor harus tetap cermat, waspada, dan berhati-hati dalam berinvestasi di pasar modal guna memaksimalkan keuntungan yang sudah didapat dan meminimalisir kerugian.

IHSG Rabu, 31 Januari 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.192 dan tak lama menguat ke level 7.291. Posisi tertinggi di 7.247 dan terendah di 7.207. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 2,63 miliar lembar saham senilai Rp1,41 triliun. Sebanyak 246 saham menguat, sebanyak 155 saham melemah, dan 214 saham stagnan.

Rupiah melemah

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan Rabu terlihat melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di posisi Rp15.780 per US$. Mata uang Garuda masih belum mempunyai fundamental kuat untuk terus melanjutkan penguatan dari mata uang Paman Sam.

|Baca: Dukung OJK Naikkan Ekuitas Minimum Perusahaan Asuransi, Pengamat: Terjadi Cost Inefficiency!

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke level Rp15.805 per US$ dengan year to date return di 2,68 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.804 hingga Rp15.817 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.691 per US$.

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street berakhir beragam pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu terjadi menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve dengan para pedagang dan analis akan mencari petunjuk kapan bank sentral dapat mulai menurunkan suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,4 persen dan mengakhiri hari di 38,467.31. Kemudian S&P 500 berbasis luas tergelincir 0,1 persen menjadi 4.924,97, dan Nasdaq Composite yang kaya akan teknologi turun 0,8 persen menjadi 15.509,90.

Sedangkan dolar AS melemah terhadap euro dan menguat terhadap yen pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Namun gagal menemukan arah yang kuat menjelang kesimpulan pertemuan dua hari Federal Reserve.

“The Fed mungkin merasa lebih yakin dibandingkan dengan Desember bahwa suku bunga cukup ketat untuk menurunkan inflasi,” pungkas Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex Marc Chandler, di New York.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dukung OJK Naikkan Ekuitas Minimum Perusahaan Asuransi, Pengamat: Terjadi Cost Inefficiency!
Next Post Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo, Peringkat Indomobil Finance Ditegaskan idA+

Member Login

or