1
1

Pembukaan Perdagangan: Kurs Rupiah Melemah di Rp15.431/US$

Ilustrasi.| Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir 2023 terpantau melemah ketimbang penutupan di perdagangan hari sebelumnya di posisi Rp15.417 per US$. Jelang akhir tahun ini, mata uang Garuda belum mendapat sentimen positif untuk bisa berbalik arah.

Mengutip Bloomberg, Jumat, 29 Desember 2023, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi tertekan ke posisi Rp15.431 per US$. Rentang nilai tukar rupiah di Rp15.431 hingga Rp15.443 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.307 per US$.

|Baca: 3 Mata Uang Ini Sukses Gilas Dolar AS

Sementara itu, dolar Amerika Serikat (US$) melemah secara keseluruhan pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Yen Jepang, euro, dan pound berada pada level terkuatnya terhadap mata uang Amerika Serikat (AS) dalam lima bulan, karena spekulasi The Fed akan menurunkan suku bunganya secara tajam pada 2024.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya, jatuh ke level terendah baru dalam lima bulan di 100,61. Indeks tersebut berada di jalur penurunan sebesar 2,7 persen tahun ini, menghentikan kenaikan kuat selama dua tahun berturut-turut.

|Baca: IHSG Pagi Dibuka Datar tapi 174 Saham Sukses Menguat

“Dengan sedikit berita yang diperdagangkan selama liburan, pasar terus melakukan apa yang mereka lakukan sebelumnya –menurunkan imbal hasil obligasi pemerintah, ekuitas lebih tinggi. Dan pada dasarnya memperkirakan tindakan yang paling lunak yang akibatnya membuat dolar (AS) terus dijual,” kata Analis FX Monex Europe Nick Rees.

Yen Jepang

Penggerak terbesar hari ini adalah yen Jepang. Greenback turun sebanyak 0,82 persen menjadi 140,66 yen, terendah sejak Juli. Yen sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS, dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun turun hampir 10 basis poin pada Rabu waktu setempat ke level terendah sejak Juli.

Namun, karena pergerakan di awal tahun, dolar AS masih naik lebih dari tujuh persen terhadap yen pada 2023. Lembaga penyiaran publik NHK melaporkan Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda tidak terburu-buru untuk melonggarkan kebijakan moneter ultra-longgar, karena risiko inflasi yang berada jauh di atas dua persen dan percepatannya kecil.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Pagi Dibuka Datar tapi 174 Saham Sukses Menguat
Next Post Asuransi dan Reasuransi Diminta Mitigasi Risiko Stabilitas Keuangan Akibat Dampak Iklim

Member Login

or