Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintah akan melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada hari Selasa, tanggal 17 Mei 2022 dengan target indikatif perolehan dana sebesar Rp9 triliun.
Seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2022.
|Baca juga: Tampung Penempatan Dana Tax Amnesty, Pemerintah Private Placement SBSN
Terdapat 6 seri SBSN yang akan dilelang yaitu SPN-S 15112022 (new issuance) jatuh tempo 15 November 2022 dengan imbalan diskonto, PBS031 (reopening) jatuh tempo 15 Juli 2024 dengan imbalan 4%, PBS032 (reopening) jatuh tempo 15 Juli 2026 dengan imbalan 4,88%, PBS029 (reopening) jatuh tempo 15 Maret 2034 dengan imbalan 6,38%, PBS034 (reopening) jatuh tempo 15 Juni 2039 dengan imbalan 6,5%, dan PBS033 (reopening) jatuh tempo 15 Juni 2047 dengan imbalan 6,75%.
Keenam SBSN tersebut menggunakan underlying asset proyek atau kegiatan dalam APBN tahun 2022 dan Barang Milik Negara. Alokasi pembelian nonkompetitif adalah 50% dari jumlah yang dimenangkan dan 30% dari jumlah yang dimenangkan.
Lelang SBSN akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price). Pada prinsipnya, semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui Dealer Utama yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
