1
1

Pendanaan Publik di Pasar Modal Capai Rp4,7 Triliun Selama Sepekan

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Pendanaan dari pasar modal selama sepekan mencapai Rp4,7 triliun. Pendanaan yang berasal dari investor publik ini berasal dari satu pencatatan perdana saham atau initial public offering, tiga emisi obligasi dan dua emisi sukuk korporasi.

|Baca jugaSMI Catat Obligasi dan Sukuk Raup Permintaan hingga Rp16 Triliun

Mengawali pekan ini pada Senin, 8 Desember 2025 dilakukan pencatatan perdana saham PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) di Papan Pengembangan. RLCO merupakan perusahaan tercatat ke-25 di BEI pada tahun 2025 dengan total fundraised sebesar Rp105 miliar. RLCO bergerak di bidang pengolahan dan pencucian sarang burung walet, serta perdagangan produk-produk kesehatan melalui entitas anak.

Pada Rabu, 10 Desember 2026, Obligasi Berkelanjutan I Merdeka Battery Materials Tahap III Tahun 2025 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Merdeka Battery Materials Tahap III Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk resmi dicatatkan di BEI. Obligasi dan sukuk dicatatkan dengan nominal masing-masing Rp2,1 triliun dan Rp1 triliun yang memperoleh peringkat idA (Single A) dan idA(sy) (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam penerbitan kedua emisi tersebut.

|Baca juga: RLCO Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

Kemudian pada keesokan harinya, Kamis, perdagangan BEI secara resmi dibuka oleh PT Pollux Hotels Group Tbk (POLI) yang mencatatkan perdana Obligasi Terkait Keberlanjutan I Tahun 2025 senilai Rp500 miliar. Obligasi ini mendapat peringkat idAAA(cg) dari PEFINDO dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

Pada hari yang sama, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry juga mencatatkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2025 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II, masing-masing bernilai Rp500 miliar dengan peringkat idA serta idA(sy) dari PEFINDO. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk kembali bertindak sebagai Wali Amanat.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 173 emisi dari 79 emiten senilai Rp204,55 triliun. Total emisi yang tercatat di BEI berjumlah 660 emisi dengan outstanding sebesar Rp540,21 triliun dan US$134,01 juta, diterbitkan oleh 137 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp6.423,84 triliun dan US$352,10 juta.

Editor: Irdiya Setiawan

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Metland Kertajati Dukung Kawasan Industri Rebana
Next Post Sepekan, IHSG dan Kapitalisasi Pasar Capai Rekor

Member Login

or