Media Asuransi, JAKARTA – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hingga semester I/2025 membukukan penurunan pendapatan sebesar 20,4% menjadi US$2,3 miliar dibandingkan dengan periode sama 2024 sebesar US$2,89 miliar.
Dalam keterangan resmi perseroan dikutip, Senin, 4 Agustus 2025, manajemen BUMI mengatakan penurunan pendapatan tersebut disebabkan oleh penurunan ASP sebesar 19%.
|Baca juga:Emisi Obligasi Bumi Resources (BUMI) senilai Rp5 Triliun Diganjar Peringkat idA+
Sejalan dengan penurunan pendapatan tersebut, laba bersih BUMI terkoreksi dalam sebesar 61,4% menjadi US$52,1 juta dibandingkan dengan kinerja periode sama 2024 sebesar US$134,9 juta.
|Baca juga: Bumi Resources (BUMI) Mulai Program Diversifikasi di Luar Sektor Batu Bara Termal
Namun demikian, manajemen BUMI berhasil mempertahankan margin operasional di level 5%. Laba sebelum pajak US$88,6 juta, laba neto US$52,1 juta, dan total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk US$20,4 juta.
Sepanjang semester I/2025, BUMI mencatatkan overburden removed sebesar 290,5 mbcm atau turun 14% dibandingkan dengan periode sama 2024 sebesar 337,6 mbcm. Strip ratio yang dicatatkan 8,1 vs 8,9, sedangkan harga FOB turun 19% menjadi US$61,3/t vs US$75,2/t.
Manajemen BUMI menargetkan beberapa indikator di tahun 2025 yaitu sales berkisar 76 MT-78 MT, harga perkiraan rata-rata US$60/t-US$62/t, dan biaya kas produksi sektor US$44/t-US$46/t.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News