Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan penguatan pada pasar saham diprediksi berlanjut tetapi secara lebih terbatas.
“Pasar masih berpotensi menguat secara teknikal sehingga investor masih dapat memanfaatkan buy on weakness pada saham big-cap dengan valuasi undervalued,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Kamis, 15 Mei 2025.
Sedangkan pada obligasi, tren bullish yang masih berlanjut dapat dimanfaatkan investor untuk akumulasi seri-seri SBN. Yield SBN 10-tahun berpotensi kembali ke level di bawah 6,9%.
“Dalam sepekan ke depan, pasar akan wait & see rilis data domestik seperti neraca dagang sedangkan dari global akan rilis data Inflasi dan PPI AS.”
|Baca juga: Bursa Saham Eropa Melemah Usai Reli 4 Hari
Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bullish sebesar +0,15% ke level 6.832,80 dipicu oleh menguatnya mayoritas indeks sektoral dan saham big caps. Disisi lain, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp3,26 triliun dalam sepekan. Dari sisi saham, top leader IHSG yakni DSSA (+7,46%), AMRT (+11,32%) dan AMMN (+4,30%).
Dari sentimen domestik, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, untuk meningkatkan GDP Q2- 2025, pemerintah akan menerapkan kebijakan yang berorientasi pada penguatan daya beli, pemberian stimulus ekonomi, percepatan investasi, serta optimalisasi belanja negara.
Dari China, cadangan devisa meningkat sebesar US$41 miliar menjadi US$3,24 triliun. Kemudian, surplus perdagangan China melonjak menjadi USD96,18 miliar, melampaui ekspektasi pasar sebesar US$89 miliar. Peningkatan tajam tersebut sebagian besar didorong oleh kenaikan ekspor sebesar 8,1% YoY, meskipun melambat dari lonjakan 12,4% YoY pada Maret, karena pengiriman ke AS diredam oleh tarif Trump.
|Baca juga: Saham TAYS dan SINI Masuk Pengawasan BEI
Dari AS, PMI Jasa direvisi lebih rendah menjadi 50,8 poin. Pertumbuhan aktivitas bisnis dan pesanan baru melemah di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi, khususnya atas kebijakan perdagangan federal. Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik tipis +0,15% ke level 10.706,63. Pergerakan Yield SBN 10-tahun bergerak bullish yakni turun sebesar -2,89bps WoW ke level 6,88%.
Dari global, The Fed tampak menunjukkan sinyal lessdovish pada rapat FOMC Mei. Selain mempertahankan suku bunga acuan yang sesuai perkiraan pasar, Jerome Powell juga menyampaikan jika ketidakpastian terhadap prospek perekonomian meningkat, dan kini juga mewaspadai risiko peningkatan inflasi dan pengangguran akibat perang tarif.
Powell juga menyatakan jika The Fed siap menyesuaikan kebijakan moneter bila muncul risiko yang menghambat pencapaian tujuan ekonomi tersebut.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News