Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama menyatakan dalam sepekan ke depan, pasar akan wait & see rilis data domestik seperti cadangan devisa dan indeks keyakinan konsumen. Sedangkan dari global akan ada FOMC Minutes.
“Pada pasar saham, penguatan diprediksi berlanjut namun secara lebih terbatas. Pasar masih berpotensi menguat secara teknikal sehingga investor masih dapat memanfaatkan buy on weakness pada saham big-cap dengan valuasi undervalued,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 8 Juli 2025.
Sedangkan pada obligasi, tren sideways dengan potensi kenaikan yield diprediksi akan terjadi dikarenakan peningkatan risiko geopolitik antara Iran dengan Israel.
|Baca juga:IPOT Rekomendasikan Saham Komoditas dan Energi Jelang Hasil Negosiasi Dagang AS
Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bearish sebesar-0,47% ke level 6.865,19 dipicu oleh melemahnya saham big bank. Kemudian, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp2,78 triliun dalam sepekan. Dari sisi saham, top laggard IHSG yakni BBRI (-4,18%), BMRI (-5,67%) dan TLKM (-2,95%).
Dari sentimen domestik, PMI Manufaktur Indonesia turun ke level 46,9 poin, menandai kontraksi aktivitas pabrik selama tiga bulan berturut-turut. Pesanan baru menyusut selama tiga bulan berturut-turut. Output juga turun, tetap negatif meskipun sedikit mereda dari Mei. Aktivitas pembelian menurun sedikit untuk bulan ketiga, sementara lapangan kerja turun untuk kedua kalinya dalam tiga bulan.
|Baca juga:OJK Menetapkan Saham PT Pancaran Samudera Transport Tbk Sebagai Efek Syariah
Dari global, tingkat pengangguran AS turun tipis menjadi 4,1%. Tingkat pengangguran bertahan dalam kisaran sempit 4,0%–4,2% sejak Mei 2024, yang menandakan stabilitas pasar tenaga kerja secara luas. Jumlah pengangguran turun 222.000 menjadi 7,02 juta, sementara lapangan kerja naik tipis 93.000 menjadi 163,37 juta.
Kemudian, US NonFarm Payrolls naik sebesar 147.000 dan jauh di atas perkiraan sebesar 110.000. Laporan bulan Juni terus menggarisbawahi pasar tenaga kerja yang pada dasarnya tangguh, namun perlambatan dapat segera terjadi karena ketidakpastian seputar tarif, perdagangan, dan kebijakan imigrasi dapat menyebabkan banyak pengusaha mengambil sikap perekrutan yang lebih hati-hati.
Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik tipis +0,26% ke level 10.849,76. Pergerakan Yield SBN 10- tahun bergerak bullish yakni turun sebesar -6,67bps WoW ke level 6,67%.
Dari global, Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta, Raphael Bostic, mengatakan bahwa perekonomian AS belum menghadapi dampak penuh dari tarif dagang Trump, dan menegaskan kembali harapannya untuk satu kali penurunan suku bunga The Fed di tahun ini.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News