1
1

Penjaminan Infrastruktur Indonesia Pertahankan Peringkat BBB dari Fitch

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). | Foto: ptpii.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Mata Uang Asing dan Lokal Issuer Default Rating (IDR) dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) di ‘BBB’ dan Peringkat Jangka Pendek Mata Uang Asing IDR di ‘F2’.

Secara bersamaan, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang di ‘AAA(idn)’. Outlook adalah Stabil.

“Peringkat Nasional ‘AAA(idn)’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi paling rendah terhadap risiko gagal bayar dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 28 Februari 2025.

|Baca juga:Fitch Afirmasi Peringkat Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) BBB/AAA

Fitch mengklasifikasikan entitas tersebut, yang juga dikenal sebagai Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF), sebagai entitas terkait pemerintah (GRE) yang terhubung secara kredit dengan pemerintah Indonesia (‘BBB’/Stabil).

IIGF sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu). IDR disamakan dengan peringkat pemerintah, mencerminkan pandangan kami bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab dan insentif yang signifikan untuk memberikan dukungan kepada entitas tersebut, jika diperlukan.

IIGF secara konsisten menerima dukungan pemerintah baik dalam bentuk regulasi maupun keuangan. Regulasi saat ini memastikan IIGF beroperasi pada kapasitas dan likuiditas yang memadai, dapat dilihat dari adanya suntikan modal pemerintah dengan total Rp10,66 triliun sejak didirikan pada tahun 2009.

|Baca juga:Pemerintah Minta PII Perluas Penjaminan ke Proyek Energi Terbarukan dan Ramah Lingkungan

Entitas dapat beroperasi dengan batas rasio gearing maksimum 12x sehingga memungkinkan IIGF untuk menjamin hingga Rp179,1 triliun berdasarkan ekuitas saat ini sebesar Rp14,92 triliun pada kuartal III/2024, tidak termasuk ekuitas yang dialokasikan untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Laba bersih IIGF naik sebesar 14% yoy menjadi Rp660,1 miliar pada 9 bulan 2024. Hal ini didorong oleh kenaikan nilai investasi dan jaminan, yang masing-masing berkontribusi 80% dan 15% dari total pendapatan.

Peningkatan pendapatan sebesar Rp127,8 miliar dari kuartal III/2023 terutama berasal dari pendapatan investasi, yang naik sebesar Rp63,9 miliar, dan jaminan, yang naik sebesar Rp39,8 miliar. Margin operasi untuk segmen jaminan naik menjadi 57% pada kuartal III/2024 dari 50% pada kuartal III/2023.

Empat proyek tambahan yang dijamin pada tahun 2024 menyebabkan nilai total proyek IIGF meningkat menjadi Rp539 triliun, dari Rp497 triliun pada tahun 2023. Eksposur jaminan efektif untuk proyek yang dijamin IIGF meningkat sebesar 10% menjadi Rp100,0 triliun pada tahun 2024, yang masih sebagian besar terdiri dari proyek PPP.

Rasio gearing IIGF (jaminan outstanding/ekuitas) pada tahun 2024 mengalami kenaikan menjadi 6,1x, menunjukkan bahwa entitas ini beroperasi sedikit di atas setengah dari ambang batas kapasitas maksimum 12x, dengan ruang yang masih luas untuk berkembang.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dharma Satya Nusantara (DSNG) Catatkan Cuan Rp1,1 Triliun
Next Post Bank CIMB Niaga (BNGA) Bakal Buyback Saham untuk Program Remunerasi

Member Login

or