1
1

Penurunan Imbal Hasil Obligasi AS Berpotensi Angkat Rupiah

Perdagangan Valuta Asing. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang menguat seiring dengan sentimen penurunan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS hari ini dengan menurunnya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS dimana tenor 10 tahun masih tertekan di area 4,81%.

|Baca juga: Dibayangi Sentimen Negatif Global, Rupiah Berpotensi Melemah ke Arah Rp15.950

Selain itu, jelas dia, kekhawatiran pelaku pasar yang sedikit mereda terkait perang Israel-Hamas yang masih berlangsung karena pelaku pasar belum melihat konflik ini meluas, membantu pelaku pasar masuk lagi ke aset berisiko dan mendorong pelemahan dolar AS.

“Tapi di sisi lain, pelaku pasar harus mewaspadai penguatan dollar AS lagi,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu 25 Oktober 2023.

Dia menjelaskan semalam data ekonomi AS menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur dan sektor jasa AaS bulan Oktober berekspansi atau bertumbuh. Menurut dia, ini menunjukkan kondisi ekonomi AS cukup solid dan meningkatkan peluang Bank Sentral AS mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Ariston mengatakan ekspektasi suku bunga tinggi AS mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. Pagi ini indeks dolar AS sudah naik lagi ke atas 106 setelah kemarin bergerak di kisaran 105.

Dia memperkirakan potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS ke arah Rp15.830-Rp15.800, dengan potensi pelemahan ke area Rp15.900 per dolar AS.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indosurya Life Ganti Nama Jadi Asuransi Jiwa Prolife Indonesia
Next Post Harga Emas Spot Diperkirakan Lanjutkan Penguatan 

Member Login

or