1
1

Penutupan Perdagangan: IHSG dan Rupiah Ambruk Berjamaah

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa terlihat berakhir di area negatif. Sejauh ini belum ada sentimen positif signifikan yang membuat indeks acuan saham Indonesia mampu berbalik arah dan bertahan di zona hijau.

IHSG Selasa, 5 Maret 2024, perdagangan sore berakhir melemah ke 7.247, turun 29 poin atau setara 0,40 persen ketimbang pagi tadi di 7.276. Level tertinggi di 7.305 dan terendah di 7.238. Volume perdagangan tercatat 20,54 miliar lembar saham senilai Rp9,62 triliun. Sebanyak 198 saham menguat, 340 saham melemah, dan 236 saham stagnan.

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Selasa terpantau kian melemah ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.752 per US$. Sentimen positif masih belum berdatangan dan membuat mata uang Garuda terus mengalami pelemahan.

|Baca juga: Persiapkan Dana Pensiun, Manajer Investasi Kini Bisa Bentuk DPLK Sendiri

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ditutup tertekan ke posisi Rp15.771 per US$ dengan year to date return 2,42 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.735 hingga Rp15.778 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.710 per US$.

Wall Street melemah

Di sisi lain, saham Wall Street melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), mundur dari rekornya. Tekanan terjadi karena pasar menunggu data ekonomi utama dan tindakan bank sentral pada akhir minggu ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,3 persen menjadi 38.989,83. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,1 persen menjadi 5.130,95. Kemudian Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi turun 0,4 persen menjadi 16.207,51.

Selain data penting mengenai pasar tenaga kerja AS dan kondisi industri jasa, kalender minggu ini mencakup kesaksian Kongres dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell, pidato kenegaraan Presiden Joe Biden, dan keputusan European Central Bank (ECB).

Sedangkan dolar AS bergerak dalam kisaran yang ketat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), tertekan oleh imbal hasil treasury yang lebih rendah. Hal itu terjadi karena para pedagang menunggu data ekonomi yang lebih penting untuk mendapatkan petunjuk baru mengenai waktu penurunan suku bunga Federal Reserve.

Bitcoin naik ke puncaknya dalam lebih dari dua tahun di tengah aliran besar dana yang diperdagangkan di bursa mata uang kripto. Euro menguat setelah kenaikan 0,33 persen pada Jumat lalu, dengan keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa yang akan diambil pada hari Kamis.

Yen berfluktuasi di sekitar level 150 per dolar, karena investor mencoba menilai apakah Bank of Japan akan keluar dari kebijakan suku bunga negatifnya secepatnya pada bulan ini. Indeks dolar -yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama, termasuk euro dan yen- sedikit berubah menjadi 103,85 pada pukul 05.30 GMT.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba Bersih Bank Jabar (BJBR) Turun 25,12% pada 2023
Next Post Nokia dan Indosat Ooredoo Hutchison Kembangkan Talenta Digital Indonesia

Member Login

or