1
1

Penutupan Perdagangan: IHSG Kebakaran, Rupiah Dapat Rapor Hijau

Seorang investor sedang memperhatikan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat atau di akhir pekan terpantau melemah. Sejauh ini belum ada sentimen positif yang membuat indeks acuan saham Indonesia berbalik arah dan kembali duduk manis di area hijau.

IHSG Jumat, 26 Januari 2024, perdagangan sore berakhir di posisi 7.137, melemah 40 poin atau setara 0,57 persen ketimbang pagi tadi di 7.178. Level tertinggi di 7.178 dan terendah di 7.099. Volume perdagangan hari ini tercatat 17 miliar lembar saham senilai Rp10,07 triliun. Sebanyak 183 saham menguat, 346 saham melemah, dan 237 saham stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Jumat atau di akhir pekan terlihat menguat ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.838 per US$. Meski menguat, namun mata uang Garuda masih rawan terkoreksi sehingga sebaiknya para investor tetap berhati-hati.

|Baca: Asuransi Didorong Konsolidasi Perkuat Ekuitas, Pengamat: Bisa Terdegradasi Jika Tidak Penuhi Modal Minimum!

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ditutup menguat di posisi Rp15.825 per US$. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.810 hingga Rp15.846 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.736 per US$.

Dow Jones dan S&P 500 capai rekor baru

Di sisi lain, indeks Dow Jones dan S&P 500 mencapai rekor baru pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal tersebut terjadi menyusul data pertumbuhan Amerika Serikat (AS) yang solid dan mengabaikan penurunan besar di Tesla dan Boeing.

|Baca: OJK Dorong Pembentukan KUPA, Pengamat: Perusahaan Bermodal Cekak Bakal Tetap Hidup!

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,6 persen menjadi 38.049,13. Sedangkan S&P 500 berbasis luas naik 0,5 persen menjadi 4.894,16, rekor penutupan keempat berturut-turut. Kemudian indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi bertambah 0,2 persen menjadi 15.510,50.

Sementara itu, dolar AS menguat tipis pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), setelah data menunjukkan ekonomi terbesar di dunia ini tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat. Kondisi itu menunjukkan The Fed tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga di tengah perekonomian yang secara umum stabil.

|Baca: 7 Asuransi Masuk Pengawasan Khusus, Legislator: Industri Bakal Perlakukan Aturan Seenaknya Kalau OJK Lemah!

Indeks dolar AS, yang mengukur nilai greenback versus enam mata uang utama, terakhir naik 0,1 persen menjadi 103,37. Sebaliknya, euro melemah terhadap dolar AS, setelah komentar beragam dari Presiden ECB Christine Lagarde.

“Terlalu dini untuk membahas penurunan suku bunga bagi perekonomian zona euro, dan risiko terhadap pertumbuhan ekonomi masih condong ke sisi negatifnya,” pungkas Lagarde.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Zurich Group Selenggarakan Kompetisi untuk Startup, Berhadiah Miliaran Rupiah
Next Post Genjot Loyalitas Konsumen, WOM Finance Gelar Pengundian WOMBASTIS 2023

Member Login

or