Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis terlihat parkir di zona negatif. Sejauh ini belum ada katalis positif signifikan yang membuat indeks acuan saham Indonesia bergerak kokoh di area hijau.
IHSG Kamis, 22 Februari 2024, perdagangan sore berakhir di 7.339, melemah 9,38 poin atau setara 0,13 persen ketimbang pagi tadi di 7.349. Level tertinggi di 7.365 dan terendah di 7.321. Volume perdagangan hari ini tercatat 17,012 miliar lembar saham senilai Rp8,93 triliun. Sebanyak 297 saham menguat, 218 saham melemah, dan 256 saham stagnan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan sore berakhir menguat ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.645 per US$. Diharapkan katalis positif bisa terus berdatangan untuk memperkuat gerak mata uang Garuda agar tidak mudah terhantam mata uang Paman Sam.
|Baca juga: Tinjau Infrastruktur Dasar IKN, Basuki: Waktu Pelaksanaan dan Target Masih On Schedule!
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir merekah ke level Rp15.590 per US$ dengan year to date return 1,24 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.590 hingga Rp15.662 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.524 per US$.
Wall Street beragam
Di sisi lain, bursa saham Wall Street berakhir beragam pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Kondisi itu terjadi setelah risalah Federal Reserve mengisyaratkan penurunan suku bunga yang lebih lambat di masa depan.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,1 persen menjadi 38.612. Indeks S&P 500 berbasis luas naik 0,1 persen menjadi 4.981,80. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi turun 0,3 persen menjadi 15.580,87.
Sedangkan dolar Amerika Serikat melemah pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Para pedagang menunggu risalah pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai prospek suku bunga bank sentral. Sedangkan sterling mengabaikan surplus anggaran bulanan tertinggi Inggris pada Januari.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang tersebut terhadap enam mata uang lainnya, mendatar di 104,05, setelah bergerak lebih rendah 0,25 persen pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB), karena penurunan imbal hasil obligasi global.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News