1

Perdagangan Pagi: IHSG dan Kurs Rupiah Serentak Melemah di Awal Pekan

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Senin atau di awal pekan dibuka menghijau tapi sayangnya tak berapa lama terpental ke area negatif. Para investor harus tetap berhati-hati dan waspada lantaran indeks acuan saham Indonesia masih berpotensi terkoreksi.

IHSG Senin, 5 Februari 2024, perdagangan pagi dibuka menguat ke posisi 7.239 tapi tak lama melemah ke posisi 7.237. Level tertinggi di 7.254 dan terendah di 7.221. Volume perdagangan pagi tercatat 18,17 miliar lembar saham senilai Rp2,34 triliun. Sebanyak 206 saham menguat, 185 saham melemah, dan 234 saham stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan Senin terlihat melemah ketimbang penutupan perdagangan di akhir pekan lalu di Rp15.660 per US$. Butuh sentimen positif signifikan untuk membuat mata uang Garuda kembali ke posisi Rp15.600 per US$.

|Baca: Crazy Rich Sekaligus Pendiri UOB Indonesia Wee Cho Yaw Wafat di Usia 95 Tahun

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi tertekan ke level Rp15.720 per US$ dengan year to date return di 2,01 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.705 hingga Rp15.725 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.556 per US$.

Di sisi lain, Wall Street menguat pada akhir perdagangan Jumat lalu waktu setempat (Sabtu WIB), karena prospek pendapatan yang kuat dan laporan ketenagakerjaan Januari yang meledak meningkatkan kepercayaan terhadap perekonomian AS. Kondisi itu meski Federal Reserve kecil kemungkinannya menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Pendapatan yang solid dari Meta Platforms dan Amazon.com membantu meningkatkan indeks S&P 500 dan Indeks Komposit Nasdaq. Sementara kenaikan saham unggulan Dow Jones Industrial Average lebih tertahan. Ketiga indeks saham utama AS berada di jalur kenaikan mingguan keempat berturut-turut.

Dolar AS melonjak

Sedangkan indeks dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam tujuh minggu pada akhir perdagangan Jumat lalu waktu setempat (Sabtu WIB). Hal itu terjadi setelah data menunjukkan bahwa perusahaan menambahkan lebih banyak pekerjaan pada Januari dibandingkan dengan perkiraan.

Nonfarm payrolls meningkat sebesar 353.000 pada bulan lalu, mengalahkan ekspektasi para ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 180.000. Penghasilan rata-rata per jam meningkat 0,6 persen setelah naik 0,4 persen pada Desember.

Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex Marc Chandler menyatakan hal ini menghancurkan ekspektasi. “Pasar telah semakin mengurangi kemungkinan pemotongan suku bunga pada Maret dan mengurangi jumlah pemotongan (yang diharapkan) yang akan dilakukan oleh The Fed tahun ini,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Neraca Kuat, AM Best Afirmasi Peringkat Tugu Insurance A-
Next Post Golden Energy Mines (GEMS) Akhiri Kerja Sama dengan GMR Coal Resources

Member Login

or