1
1

Perdagangan Pagi: IHSG dan Rupiah Kompak Kebakaran!

Suasana perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi terlihat bergerak di area merah. Para investor harus cermat dan bijaksana dalam berinvestasi di pasar modal meski tak ditampik kondisi pelemahan bisa menjadi kesempatan untuk mencari sejumlah saham yang terdiskon untuk diakumulasi.

IHSG Jumat, 22 Maret 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.338 dan tak lama melemah ke 7.325. Volume perdagangan pagi tercatat 3,23 miliar lembar saham senilai Rp1,93 triliun. Sebanyak 222 saham menguat, 206 saham melemah, dan 230 saham stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan Jumat pagi terpantau melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.668 per US$. Sejauh ini sentimen positif belum banyak berdatangan sehingga mata uang Garuda mudah terkoreksi.

|Baca juga: Wall Street Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Dolar AS Perkasa

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke Rp15.728 per US$ dengan year to date return 2,35 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.728 hingga Rp15.784 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.706 per US$.

Wall Street ditutup di level tertinggi sepanjang masa

Di sisi lain, Wall Street ditutup pada level tertinggi sepanjang masa untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Hal itu terjadi di tengah optimisme terhadap perekonomian dan kebijakan Federal Reserve yang mengimbangi penurunan besar pada saham Apple.

Ketiga indeks utama naik ke rekor baru, dipimpin oleh Dow Jones Industrial Average, yang mendekati 40.000 poin. Para analis mengatakan kenaikan tersebut sebagian mencerminkan kelegaan pasar setelah The Fed terus memberikan sinyal bahwa mereka mengharapkan penurunan suku bunga tahun ini.

Adapun indeks Dow Jones Industrial Average berakhir pada posisi 39.781,37 atau naik 0,7 persen. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas naik 0,3 persen menjadi 5.241,53. Kemudian Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi bertambah 0,2 persen menjadi 16.401,84.

Sementara itu, dolar AS menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu karena kekuatan ekonomi AS dan suku bunga tinggi serta langkah mengejutkan Swiss National Bank (SNB) yang memangkas suku bunga mendukung sentimen risiko dan daya tarik greenback secara global.

Sterling melemah setelah Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga acuannya seperti yang diharapkan. Namun setelah Federal Reserve menolak memproyeksikan sikap kebijakan restriktif pada Rabu, prospek perekonomian AS menjadi suram.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BPJS Kesehatan Tetap Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
Next Post BNI Sekuritas dan Dompet Dhuafa Ajak Nasabah Berbagi saat Ramadan

Member Login

or