Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi awalnya bergerak di area negatif dan tak lama kembali ke zona hijau. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.526 per US$.
IHSG Rabu, 4 September 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.616 dan tak lama melemah ke 7.638. Posisi tertinggi di 7.640 dan terendah di 7.546. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 4,5 miliar lembar saham senilai Rp2,4 triliun. Sebanyak 170 saham menguat, 278 saham melemah, dan 176 saham stagnan.
|Baca juga: AAUI dan Lions Club International Tingkatkan Kepedulian Melalui Kegiatan Donor Darah
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka melemah ke Rp15.532 per US$ dengan year to date return 0,67 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.502 per US$ hingga Rp15.536 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.429 per US$.
Nasdaq merosot
Di sisi lain, indeks Nasdaq merosot lebih dari tiga persen pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu karena Nvidia dan ekuitas semikonduktor lainnya merosot menjelang data pekerjaan utama akhir minggu ini.
|Baca juga: Bos Infovesta Buka-bukaan tentang Kinerja Unitlink yang Terus Menyusut
Nasdaq yang berfokus pada teknologi ditutup pada 17.136,30, turun 3,3 persen pada sesi pertama pasar pada September setelah hari libur Senin waktu setempat. Dow Jones Industrial Average melemah 1,5 persen menjadi 40.936,93, sementara S&P 500 yang berbasis luas anjlok 2,1 persen menjadi 5.528,93.
Sedangkan dolar AS bertahan di level tertinggi dalam dua minggu pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Situasi itu menjelang serangkaian data ekonomi, termasuk data penggajian AS yang dapat memengaruhi besarnya penurunan suku bunga yang diharapkan dari Federal Reserve.
Kemudian, en menghentikan penurunan empat hari berturut-turut terhadap dolar AS setelah laporan media mengutip Gubernur Bank Jepang (BOJ) yang menegaskan kembali dalam sebuah dokumen yang diserahkan kepada panel pemerintah bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga, jika ekonomi dan inflasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News