1
1

Perdagangan Pagi: IHSG Merekah, Rupiah Melempem

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin pagi atau di awal pekan terlihat bergerak di area hijau. Meski menguat namun para investor harus tetap berhati-hati saat berinvestasi di pasar saham guna meminimalisir kerugian dan menjaga keuntungan yang sudah diperoleh.

IHSG Senin, 4 Maret 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.311 dan tak lama menguat ke level 7.315. Posisi tertinggi di 7.328 dan terendah di 7.303. Volume perdagangan pagi ini tercatat 3,30 miliar lembar saham senilai Rp1,3 triliun. Sebanyak 216 saham menguat, 206 saham melemah, dan 256 saham stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan Senin pagi terlihat melemah tipis ketimbang penutupan perdagangan di akhir pekan lalu di Rp15.704 per US$. Mata uang Garuda membutuhkan sejumlah katalis positif baik dari dalam maupun luar negeri guna tidak terus melemah.

|Baca juga: BSI Pede Ada Penambahan 3 Juta Nasabah/Tahun

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke level Rp15.705 per US$ dengan year to date return 2,04 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.705 hingga Rp15.724 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.621 per US$.

Bursa saham AS naik

Di sisi lain, bursa saham AS bergerak naik pada akhir perdagangan Jumat lalu waktu setempat (Sabtu WIB), dengan S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi. Hal itu karena saham-saham teknologi menguat akibat antusiasme yang terus berlanjut terhadap kecerdasan buatan.

Kenaikan tersebut menandai rekor penutupan kedua berturut-turut untuk Nasdaq, yang juga mencetak rekor intraday karena nama-nama terkait AI seperti Nvidia dan Meta Platforms membawanya melewati puncak sebelumnya di 16.212. yang dicapai pada November 2021.

Hingga akhir Februari, tiga indeks utama mencatat kenaikan selama empat bulan berturut-turut dalam reli yang sebagian besar didorong oleh prospek pertumbuhan terkait AI, yang juga mengangkat nama-nama perusahaan semikonduktor.

Sementara itu, greenback melemah terhadap euro pada akhir perdagangan Jumat lalu waktu setempat (Sabtu WIB). Hal itu karena data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan, namun menguat terhadap yen Jepang setelah Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda mengatakan terlalu dini untuk menyatakan kemenangan terhadap inflasi.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Inilah Strategi BCA Rangkul Lebih Banyak Gen Z Jadi Investor
Next Post Pendaftaran Mudik Gratis 2024 Bersama Kemenhub Mulai Dibuka

Member Login

or