Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa pagi terlihat bergerak di area negatif. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau menguat ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.205 per US$.
IHSG Selasa, 24 September 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.775 dan tak lama melemah ke 7.756. Posisi tertinggi di 7.783 dan terendah di 7.717. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 3,7 miliar lembar saham senilai Rp2,9 triliun. Sebanyak 187 saham menguat, 218 saham melemah, dan 215 saham stagnan.
|Baca juga: Target Pertumbuhan Ekonomi 7%-8% Bisa Dicapai? Ini Kata Para Ekonom
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat ke Rp15.191 per US$ dengan year to date return minus 1,38 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.177 per US$ hingga Rp15.206 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.120 per US$.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 cetak rekor baru
Di sisi lain, indeks Dow Jones dan S&P 500 mencetak rekor baru pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu memperpanjang tren positif dalam mengantisipasi pelonggaran kebijakan bank sentral lebih lanjut.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,2 persen menjadi 42.124,65, rekor ketiga berturut-turut. Indeks S&P 500 yang berbasis luas naik 0,3 persen menjadi 4.718,57, rekor kedua dalam tiga hari. Sementara indeks Komposit Nasdaq yang kaya teknologi naik 0,1 persen menjadi 17.974,27.
|Baca juga: Rasio Modal Asuransi Asei Terjun Bebas, Ada Apa?
|Baca juga: Anak Usaha Green Power Group (LABA) Segera Produksi Baterai Pack
Sedangkan nilai tukar euro jatuh terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Hal itu karena pembacaan aktivitas bisnis menggambarkan gambaran suram ekonomi zona euro dan memicu taruhan pada pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh ECB tahun ini.
Mata uang tersebut turun 0,4 persen menjadi US$1,1122, pulih dari kerugian sebanyak 0,7 persen di awal sesi tetapi masih merosot dari level tertinggi 13 bulan pada akhir Agustus yang didorong oleh taruhan pelonggaran kebijakan moneter AS yang lebih cepat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News