Analis PT Sinarmas Future Ariston Tjendra menerangkan bahwa rupiah masih berpeluang tertekan hari ini terhadap dolar AS ke arah Rp15.350 dengan potensi support di kisaran Rp15.280.
|Baca juga: Ekonomi Domestik yang Solid Akan Topang Pergerakan Rupiah
Menurutnya, faktor-faktor yang menekan rupiah masih sama seperti kemarin. Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif hingga akhir tahun ini karena Bank Sentral AS lebih memprioritaskan pengendalian inflasi dibandingkan pertumbuhan ekonomi.
“Ini menyebabkan spread tingkat imbal hasil antara aset rupiah dan aset dolar AS menipis sehingga ini memberikan tekanan ke rupiah,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa 11 Oktober 2022.
Selain itu, lanjut Ariston, bayang-bayang resesi global mendorong pelaku pasar mengalihkan sebagian asetnya ke aset aman di dolar AS.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,44% ke level Rp15.318 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,34% ke level Rp15.299 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News