Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah mungkin masih dapat menguat hari ini setelah BI mengubah arah kebijakannnya dengan menaikan suku Bunga acuan kemarin.
|Baca juga: Tiga Angka Nol di Rupiah Baru Hilang, Tanda-Tanda Redenominasi?
“Kenaikan suku bunga BI bisa mengimbangi kenaikan suku bunga acuan AS sehingga aset dalam rupiah bisa lebih menarik,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu, 24 Agustus 2022.
Selain itu, jelasnya, dolar AS juga terlihat dalam konsolidasi menunggu pernyataan Jerome Powell mengenai kebijakan moneter The Fed di Jumat Malam pada acara Jackson Hole. Semalam data ekonomi AS yaitu data indeks manufaktur dan Jasa serta Penjualan Rumah baru dirilis lebih buruk dari ekspektasi dan ini memberikan tekanan ke dollar AS.
Di sisi lain, sambung Ariston, sentimen kenaikan suku bunga The Fed masih belum hilang di pasar. Ini bisa menahan penguatan rupiah tidak terlalu tinggi terhadap dolar AS.
“Potensi penguatan rupiah ke arah Rp14.800 dengan potensi pelemahan ke arah Rp14.870,” pungkasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News