1
1

Pergerakan Rupiah Berpotensi Terdepresiasi terhadap Dolar AS

Perdagangan Valuta Asing. | Foto: Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi terdepresiasi karena pasar mempertimbangkan membaiknya data ekonomi AS.

Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra mengatakan kelihatannnya pelaku pasar masih mempertimbangkan membaiknya data ekonomi AS setelah data tenaga kerja NFP AS bulan Januari menunjukkan pertumbuhan lebih dari 2 kali dibandingkan bulan sebelumnya, yang bisa mendorong the Fed untuk tetap menaikan suku bunga acuannya.

|Baca juga: Rupiah Berpotensi Berbalik Menguat terhadap Dolar AS

“Dalam pidatonya kemarin, selain menegaskan adanya penurunan inflasi, Gubernur The Fed, Jerome Powell, juga mengatakan bahwa kalau data tenaga kerja terus menunjukkan hasil yang bagus, suku bunga bisa dinaikan lagi,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 9 Februari 2023.

Menurutnya, pada dinihari tadi petinggi the Fed, kolega Powell, Christopher Waller, juga menyatakan bahwa suku bunga bisa dinaikan lagi melebihi ekspektasi bila inflasi masih tinggi karena membaiknya situasi ketenagakerjaan di AS.

“Hari ini rupiah berpeluang bergerak melemah lagi dengan sentimen di atas. Potensi pelemahan ke arah Rp15.160 per dolar AS, dengan support di kisaran Rp15.080 per dolar AS,” pungkas dia.

Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,35% ke level Rp15.095 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,11% ke level Rp15.122 per dolar AS.

Editor: Achmad Arsi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Coba Uji Level 7.000, Ajaib Rekomendasikan MIKA, ISAT, JKON
Next Post Harga Emas Diperkirakan Masih Akan Tertekan

Member Login

or