Analis PT Sinarmas Future Ariston Tjendra menjelaskan bahwa sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat negatif dengan turunnya indeks-indeks saham global, dan pagi ini indeks saham Asia juga terlihat negatif.
|Baca juga: Pergerakan Rupiah Masih Akan Terdepresiasi
Menurutnya, sentimen negatif ini mungkin karena isu resesi yang diakibatkan lingkungan suku bunga dan inflasi yang tinggi. “Ini bisa membebani rupiah hari ini. Rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS dengan potensi ke arah Rp15.280-Rp15.300, dan support di kisaran Rp15.200-Rp15.220,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat 30 September 2022.
Di sisi lain, sambung Ariston, dolar AS juga tampak sedang berkonsolidasi. Dolar AS bergerak melemah terhadap mata uang utama dunia. Pelemahan dolar AS ini mungkin juga karena imbas kekhawatiran resesi di AS. “Ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah tidak terlalu jauh,” pungkasnya.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,03% ke level Rp15.262 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,03% ke level Rp15.247 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
