Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA untuk PT Angkasa Pura I (AP I) dan obligasinya serta peringkat idAAA(sy) untuk sukuk AP I yang masih beredar. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah stabil.
“Hasil peringkat ini menindaklanjuti rencana penggabungan usaha antara AP I dan PT Angkasa Pura II (AP II, peringkat idAAA/stabil) ke dalam PT Angkasa Pura Indonesia (AP Indonesia, perusahaan subholding pengelola bandar udara) sebagai entitas yang menerima penggabungan.”
Rencana penggabungan usaha ini diperkirakan akan terealisasi dalam waktu dekat. Peringkat AP I terutama dipengaruhi oleh sangat kuatnya tingkat kemungkinan dukungan dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) (InJourney) sebagai induk Perusahaan.
|Baca juga: Rencana Merger dengan AP I, Peringkat Angkasa Pura II (AP II) Ditegaskan idAAA
Profil kredit berdiri sendiri AP I didukung oleh perekonomian wilayah layanan yang kuat, serta rekam jejak yang solid dalam pendapatan aero dan nonaero, meskipun dibatasi oleh paparan terhadap gangguan perjalanan yang disebabkan oleh peristiwa tertentu. Peringkat dapat diturunkan jika kami melihat kemampuan Induk Perusahaan untuk memberikan dukungan luar biasa melemah secara substansial.
Peringkat juga bisa berada di bawah tekanan jika tingkat kepentingan AP I bagi Induk memburuk, yang ditunjukkan dengan kontribusi Perusahaan yang lebih rendah atau Induk mengurangi kepemilikan sahamnya secara signifikan.
AP I mengoperasikan 16 bandara (15 dikelola langsung, satu berada di bawah Joint Operation/JO), yang sebagian besar berlokasi di wilayah tengah dan timur Indonesia, termasuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali yang merupakan bandara tersibuk kedua di Indonesia.
Per 31 Maret 2024, AP I dimiliki 51% oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) (InJourney), sebuah badan usaha milik negara yang ditugaskan sebagai induk perusahaan penerbangan dan pariwisata, 48,99% dimiliki oleh PT Angkasa Pura Indonesia, dan sisanya dimiliki oleh pemerintah melalui saham dwiwarna.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News