Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank Commonwealth (PTBC) di ‘AAA(idn)’ dan Peringkat Nasional Jangka Pendek di ‘F1+(idn)’. Outlook Stabil. Peringkat utang senior bank juga telah diafirmasi di ‘AAA(idn)’.
Dikutip dari keterangan resmi Fitch, Peringkat Nasional ‘AAA(idn)’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau surat utang dengan ekspektasi risiko gagal bayar terendah relatif terhadap semua emiten atau surat utang lainnya di negara atau kesatuan moneter yang sama.
Peringkat Nasional ‘F1(idn)’ menunjukkan kemampuan paling kuat untuk membayar komitmen keuangan secara tepat waktu relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara yang sama. Di bawah skala Peringkat Nasional Fitch, peringkat ini diberikan pada risiko gagal bayar terendah relatif terhadap orang lain di negara atau kesatuan moneter yang sama. Jika profil likuiditas sangat kuat, tanda “+” ditambahkan ke peringkat yang diberikan.
|Baca juga: Bank Commonwealth Optimistis Penjualan SBR012 Laris Manis
Peringkat nasional PTBC mencerminkan pandangan Fitch tentang kemungkinan besar dukungan luar biasa tepat waktu dari induknya yang berperingkat lebih tinggi, Commonwealth Bank of Australia (CBA, A+/Stabil/a+), jika diperlukan.
PTBC dimiliki 99% oleh CBA dan peringkatnya terkait dengan Peringkat Kelayakan (VR) induknya, karena kami percaya ada ketidakpastian yang cukup bahwa dukungan dari pemerintah Australia akan mengalir melalui CBA ke PTBC di saat terjadi stres. Menurut pendapat Fitch, dukungan potensial kemungkinan besar akan bergantung pada sumber keuangan induk usaha itu sendiri.
“Pandangan kami tentang kemampuan CBA untuk mendukung anak perusahaannya mempertimbangkan peringkat kredit induk yang tinggi dan ukuran PTBC yang kecil dalam grup, dengan total aset dan ekuitas masing-masing hanya 0,1% dan 0,5%, dari aset konsolidasi induknya dan ekuitas pada akhir 2022.”
Penilaian dukungan Fitch juga didasarkan pada pandangan Fitch tentang risiko reputasi terhadap CBA jika PTBC gagal bayar. Ini mempertimbangkan asosiasi nama dan integrasi tingkat tinggi antara keduanya. Hal ini diimbangi dengan sinergi yang terbatas antara induk dan anak perusahaan, serta kinerja operasional PTBC yang secara konsisten lemah selama pandemi.
Profil kredit mandiri PTBC tidak mendorong peringkatnya, tetapi mencerminkan franchise bank yang kecil dan profitabilitas yang lemah. Faktor-faktor ini diimbangi oleh profil permodalan dan pendanaan yang memuaskan, yang mendapat manfaat dari dukungan dari CBA.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News