Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA dengan prospek stabil untuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (Bank BSI) dan peringkat idAA(sy) untuk Sukuk Subordinasi Mudharabah BSM Tahun 2016 yang masih beredar.
Obligasi Subordinasi diberikan dua tingkat lebih rendah dari peringkat Perusahaan untuk mengakomodasi risiko surat utang tersebut yang dapat dihapusbukukan jika terjadi kondisi non-viability, sebagaimana tercatat dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 11/POJK.03/2016.
“Kesiapan Bank BSI untuk melunasi Sukuk Subordinasi Mudharabah BSM Tahun 2016 sebesar Rp375 miliar yang akan jatuh tempo pada 22 Desember 2023 didukung oleh kas dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, tercatat sebesar Rp38,1 triliun pada akhir Juni 2023,” tulis Pefindo dalam keterangan resminya yang dikutip Kamis 26 Oktober 2023.
|Baca juga: Optimalkan Pengelolaan Keuangan, IFG Jalin Kerja Sama dengan Bank Mega dan BSI
Peringkat Perusahaan terutama dipengaruhi oleh tingkat dukungan yang sangat kuat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Induk Perusahaan, sebagai tambahan terhadap profil kredit standalone Bank BSI yang mencerminkan posisi yang sangat kuat di segmen perbankan syariah, permodalan yang sangat kuat, dan likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang sangat kuat, namun sebagian dibatasi oleh tingkat persaingan yang ketat serta kondisi makroekonomi yang menantang.
Peringkat dapat diturunkan jika Pefindo menilai ada penurunan dukungan induk yang material, yang dapat diindikasikan dari penurunan kepemilikan saham yang signifikan atau kontribusi Bank Syariah Indonesia ke induk yang menurun.
Bank BSI dibentuk pada Februari 2021 berdasarkan penggabungan usaha antara PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank BNI Syariah dan PT Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 30 Juni 2023, pemegang saham Bank BSI adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (51,47%), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (23,24%) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (15,38%), perseorangan (0,04) dan publik (9,87%). Bank BSI menjalankan bisnisnya didukung oleh lebih dari 18,260 karyawan, 1,130 kantor dan 2,500 ATM di seluruh Indonesia.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News