Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Ratings (IDRs) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) di ‘BBB-‘ dan peringkat internasional lainnya.
Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AA+(idn)’ untuk bank tersebut. Prospek IDR Jangka Panjang dan Peringkat Nasional Jangka Panjang adalah Stabil.
“Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AA(idn)’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama. Risiko default yang melekat hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut,” tulis Fitch dalam keterangan resminya yang dikutip Senin 23 Oktober 2023.
|Baca juga: BNI Bukukan Laba Rp10,3 Triliun
Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1(idn)’ menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan dibandingkan dengan emiten atau kewajiban lain di negara yang sama. Di bawah skala Peringkat Nasional lembaga tersebut, peringkat ini ditetapkan untuk risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan yang lain di negara yang sama. Di mana profil likuiditas sangat kuat, “+” ditambahkan ke peringkat yang ditetapkan.
Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) dan Peringkat Nasional BNI didorong oleh penilaian Fitch terhadap kemungkinan besar dukungan luar biasa yang datang dari pemerintah Indonesia, sebagaimana tercermin dalam Peringkat Dukungan Pemerintah (GSR) bank tersebut.
Fitch percaya bahwa pemerintah Indonesia (BBB/Stabil) memiliki kemampuan dan kecenderungan yang tinggi untuk mendukung bank-bank yang penting secara sistemik di Indonesia, termasuk BNI.
Fitch telah merevisi prospek skor lingkungan operasi (OE) Indonesia dari ‘bb+’ menjadi positif, dari stabil. Prospek positif ini mencerminkan pandangan kami mengenai peningkatan OE pada sektor perbankan Indonesia dalam 12-24 bulan ke depan. Hal ini akan didorong oleh pertumbuhan PDB yang stabil pada tahun 2024 dan 2025 serta perbaikan struktural yang berkelanjutan, yang akan memberikan lingkungan bagi bank untuk menghasilkan tingkat volume bisnis yang memuaskan dengan risiko yang dapat diterima.
Skor OE ‘bb+’ dengan pandangan positif berada di atas skor kategori ‘b’ yang tersirat; kami menggunakan peringkat negara sebagai penyesuaian positif untuk mencerminkan stabilitas pasar dan ekonomi yang lebih baik dibandingkan skor tersirat. Skor OE dapat dinaikkan jika terjadi kelanjutan penurunan pinjaman yang direstrukturisasi seiring dengan stabil atau membaiknya kualitas aset setelah langkah-langkah keringanan peraturan diturunkan atau dicabut, dalam pandangan Fitch.
BNI adalah bank terbesar keempat di Indonesia, yang menguasai sekitar 9% aset sektor perbankan pada akhir 6M23. Kredit yang diberikan didominasi oleh segmen korporasi dan komersial yang secara total menyumbang 67% dari total kredit konsolidasi. Bank ini juga memiliki porsi besar dalam portofolio KPR, sehingga menjadikan BNI sebagai salah satu dari tiga pemberi pinjaman KPR terbesar di Indonesia.
|Baca juga: Peringkat Bank BNI Diafirmasi BBB-/AA+ Outlook Stabil
Fitch yakin standar penjaminan emisi BNI secara umum lebih baik dibandingkan sebagian besar perusahaan sejenis di dalam negeri. Pertumbuhan pinjaman sebagian besar mengikuti pertumbuhan industri dalam beberapa tahun terakhir, namun berasal dari segmen yang berisiko lebih rendah dan dengan demikian memberikan hasil yang lebih rendah, seperti perusahaan swasta dan rantai pasokan terkait, serta pinjaman pribadi.
“Kami telah merevisi prospek skor kualitas aset BNI dari ‘bb’ menjadi positif, dari stabil, mencerminkan pandangan kami bahwa skor tersebut dapat ditingkatkan bersamaan dengan skor OE.”
Fitch memperkirakan kualitas aset BNI, seperti yang digambarkan dalam rasio kredit bermasalah (NPL), akan terus menurun dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan berlanjutnya akselerasi pertumbuhan kredit dan penghapusan kredit. Rasio NPL BNI tetap berada dalam tren menurun, yaitu sebesar 2,5% pada akhir 6M23 dibandingkan dengan 2,8% pada tahun 2022 dan 3,7% pada tahun 2021.
Fitch telah merevisi prospek skor pendapatan dan profitabilitas BNI dari ‘bb’ menjadi positif, dari stabil. Fitch berharap BNI dapat mempertahankan peningkatan profitabilitas yang stabil, yang tercermin pada rasio laba operasional/aset tertimbang menurut risiko (RWA). Fitch melihat bahwa peningkatan metrik kualitas aset pada periode sebelumnya menghasilkan penurunan biaya kredit dan peningkatan imbal hasil aset. Pandangan positif mencerminkan bahwa skor dapat ditingkatkan jika skor OE dinaikkan.
Rasio ekuitas umum Tier 1 (CET1) BNI sebesar 19,4% pada akhir 6M23 kemungkinan akan tetap lebih lemah dibandingkan rata-rata perusahaan sejenis yang berada di kisaran 24%, karena Fitch memperkirakan BNI akan mempertahankan rasio pembayaran dividen yang tinggi dalam jangka menengah dan terus memberikan suntikan modal kepada anak perusahaan. Fitch mempertahankan skor kapitalisasi dan leverage BNI di ‘bb+’ namun merevisi prospek menjadi stabil, dari negatif. Perubahan prospek mencerminkan bahwa ruang lingkup kemungkinan akan dipertahankan, meskipun terdapat risiko penurunan pada metrik inti, seiring dengan membaiknya OE.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News