Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) di ‘AAA(idn)’. Outlook adalah Stabil.
“Peringkat Nasional ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi paling rendah terhadap risiko gagal bayar dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama,” tulis Fitch dalam keterangan resmi yang dikutip, Jumat, 15 Maret 2024.
Peringkat Nasional Jangka Panjang BTPN Syariah didorong oleh ekspektasi Fitch bahwa induk perusahaannya, PT Bank BTPN Tbk (BTPN, AAA(idn)/Stabil), memiliki kemampuan dan kecenderungan tinggi untuk memberikan dukungan luar biasa, jika anak perusahaan membutuhkannya. BTPN, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation yang berbasis di Jepang (SMBC, A-/Stable/a-), memiliki 70% saham BTPN Syariah.
|Baca juga: BTPN Syariah Catatkan Laba Bersih Rp1,08 Triliun
Fitch meyakini induk dan induk utama BTPN Syariah mempunyai kecenderungan yang tinggi untuk memberikan dukungan, mengingat peran penting BTPN Syariah sebagai bagian dari model perbankan universal induk. Model bisnis BTPN Syariah memungkinkan BTPN melayani populasi Muslim yang besar di Indonesia, terutama mereka yang memilih layanan perbankan syariah, serta perekonomian informal yang besar di negara ini.
“Penilaian kami terhadap kemungkinan dukungan yang tinggi juga didasarkan pada kontribusi laba BTPN Syariah yang besar secara konsisten kepada induk perusahaan, rata-rata di atas 40% laba operasional BTPN dalam tujuh tahun terakhir, branding bersama, serta besarnya risiko reputasi kepada entitas induk dan grup jika anak perusahaan mengalami gagal bayar.”
Fitch menilai BTPN Syariah sangat terintegrasi dengan induknya melalui kerangka kerja yang sama di bidang-bidang utama, seperti TI, manajemen risiko, dan personil.
“Kami menilai bahwa dukungan apa pun yang diperlukan akan dapat dikelola oleh BTPN dan, pada akhirnya, SMBC. Aset BTPN Syariah mencakup sekitar 11% dari aset konsolidasi BTPN, namun hanya sekitar 0,1% dari aset SMBC, pada akhir September 2023.”
Menurut Fitch, profil kredit standalone BTPN Syariah tidak menentukan peringkatnya namun mencerminkan penilaian Fitch terhadap franchise nasionalnya yang modest, selera risiko yang tinggi mengingat konsentrasi eksposurnya terhadap segmen ultra-mikro, yang tercermin dalam metrik kualitas aset yang volatil, terutama selama dan setelah pandemi. Hal ini diimbangi dengan profil permodalan dan profitabilitas yang memadai, yang dinilai dalam konteks profil risikonya.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News