1
1

Peringkat Indika Energy Ditegaskan BB- Outlook Stabil

Stok pile batubara PT Indika Energy Tbk. | Foto: indukaenergy.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Mata Uang Asing Issuer Default Rating (IDR) PT Indika Energy Tbk dan peringkat pada surat utang yang belum jatuh tempo pada ‘BB-‘. Outlook dari IDR adalah Stabil.

Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang pada ‘A+(idn)’ dengan Outlook Stabil.

Dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 23 Mei 2023, Fitch menjelaskan afirmasi peringkat dan Outlook Stabil mencerminkan ekspektasi Fitch bahwa profil keuangan Indika akan tetap kuat selama tiga tahun ke depan, meskipun Fitch mempertimbangkan asumsi harga batu bara yang lebih rendah seiring dengan peningkatan investasi diversifikasi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan non-batu bara. Harga batu bara yang tinggi selama dua tahun terakhir telah mendukung perbaikan profil keuangan Indika, tercermin dari posisi kas bersihnya pada akhir tahun 2022 (2021: EBITDA net leverage 0,7x).

|Baca juga: Fitch Revisi Outlook Indika Energy (INDY) dari Negatif Jadi Stabil

Posisi kas bersih juga meningkatkan fleksibilitas Indika untuk memenuhi kewajiban dari obligasi yang jatuh tempo selama tiga tahun ke depan, terlepas dari investasi, dan memitigasi risiko dari pengetatan akses pendanaan untuk perusahaan batu bara termal.

Peringkat perusahaan terus mencerminkan posisinya sebagai produsen batu bara terkemuka di Indonesia dan posisi biaya operasional penambangan batu bara yang rendah di anak perusahaannya, PT Kideco Jaya Agung yang 91% sahamnya dimiliki.

Peringkat Nasional ‘A’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama. Namun, perubahan keadaan atau kondisi ekonomi dapat mempengaruhi kapasitas untuk pembayaran tepat waktu ke tingkat yang lebih besar daripada komitmen keuangan yang ditunjukkan oleh kategori peringkat yang lebih tinggi.

|Baca juga: Indika Energy Ekspansi Bisnis ke Mobil Listrik

Fitch memproyeksikan saldo kas Indika sebesar US$1,2 miliar pada akhir Maret 2023 dapat mendukung investasinya selama tiga tahun ke depan. Indika berencana untuk berinvestasi sekitar US$450 juta selama 2023-2025 terutama dalam bisnis baru, karena perusahaan berupaya mencapai target 50% pendapatan dari bisnis non-batu bara pada tahun 2025 (2022: 12%, 2021: 13%). Bisnis Indika yang sekarang, termasuk Kideco, Tripatra, dan Indika Indonesia Resources, memiliki kebutuhan belanja modal yang tidak besar, rata-rata sekitar US$50 juta-US$100 juta per tahun pada 2023-2025.

Fitch memperkirakan EBITDA Indika akan turun menjadi US$300 juta-US$360 juta pada 2024-2026, dari sekitar US$540 juta pada 2023 (2022: US$1,27 miliar), karena Fitch memperhitungkan asumsi harga batu bara yang lebih rendah, struktur royalti dan pajak baru di bawah izin IUPK (izin usaha pertambangan khusus), dan pengurangan produksi batu bara menjadi sekitar 30 juta ton per tahun (mtpa) (2022: 34,8mtpa) dalam jangka menengah, sejalan dengan panduan manajemen. Kami memperkirakan EBITDA sebesar US$20 juta-US$45 juta dari investasi baru pada 2023-2024 dengan sebagian besar bisnis masih meningkatkan operasi.

“Kami memperkirakan EBITDA Indika setelah 2024 akan mulai meningkat secara moderat. Kami memperhitungkan EBITDA sebesar US$117 juta pada tahun 2025 dan US$157 juta pada tahun 2026 dari bisnis baru Indika, terutama proyek emas Awakmas, Interport, dan proyek solar EMITS,” katanya.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indodana Berkolaborasi dengan Platform E-commerce Milik Electronic City
Next Post NTT dan Cisco Kolaborasi Luncurkan IoT as-a-Service untuk Korporasi

Member Login

or