Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA- untuk PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan surat utang yang diterbitkan. Prospek atas peringkat Perusahaan adalah stabil.
Dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 11 April 2023, Pefindo menjelaskan bahwa peringkat mencerminkan aset MEDC yang terdiversifikasi, proporsi pendapatan yang tinggi dari gas dengan harga tetap yang berkontribusi pada visibilitas arus kas, dan manajemen operasi yang baik. Namun, peringkat dibatasi oleh profil keuangan yang moderat dan risiko-risiko terkait sektor komoditas dan paparan terhadap risiko transisi energi.
|Baca juga: Pefindo Afirmasi Peringkat Obligasi Medco Energi idAA-
Peringkat dapat dinaikkan jika perusahaan secara berkelanjutan melakukan upaya pengurangan utang (deleveraging) yang akan menghasilkan profil keuangan yang konservatif. Hal ini perlu didukung oleh upaya untuk meningkatkan umur cadangan dengan mempertahankan leverage keuangan (diluar segmen pembangkit listrik) di bawah 2x.
Peringkat dapat diturunkan jika perusahaan berutang lebih dari tinggi dibandingkan yang diproyeksikan tanpa diimbangi penguatan profil bisnis, yang akan melemahkan profil keuangan secara berkelanjutan. Peringkat juga dapat tertekan jika harga komoditas secara signifikan berada dibawah nilai yang telah kami antisipasi, yang dapat berdampak negatif terhadap pendapatan dan profitabilitas.
MEDC adalah perusahaan terbuka yang bergerak di sektor energi dan sumber daya alam yang terintegrasi, dengan tiga bisnis utama yakni kegiatan eksplorasi dan produksi (E&P) di Indonesia, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tenggara; pembangkit listrik; dan pertambangan. 88,7% dari pendapatan MEDC dihasilkan dari bisnis minyak dan gas, diikuti oleh pendapatan dari sektor pembangkit listrik sebesar 4,9%, perdagangan sebesar 6,0%, dan lainnya 0,3%.
Pada akhir tahun 2022, pemegang saham terdiri dari PT Medco Daya Abadi Lestari (51,72%), Diamond Bridge Pte Ltd (21,56%), PT Kalibiru Lestari Bersama (2,63%), PT Medco Duta (0,12%), manajemen (0,66%), dan publik (23,31%).
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News