Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat “idBBB+(cg)” untuk Obligasi Konversi I Tahun 2019 PT WIKA Realty (WKTY) sebesar Rp950,0 miliar, yang pokoknya dijamin secara penuh oleh induk perusahaan, PT Wijaya Karya (Persero) (WIKA, idA/stabil).
Pefindo juga menetapkan kembali peringkat “idBBB-” untuk WKTY dan MTN IX/2019. Melalui keterangan resminya, Pefindo menjelaskan bahwa prospek terhadap peringkat perusahaan adalah “stabil”.
Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi. Tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.
|Baca juga: Outlook Peringkat Wika Realty Direvisi Jadi Stabil
Efek utang dengan peringkat idBBB mengindikasikan parameter proteksi yang memadai dibandingkan surat utang Indonesia lainnya. Walaupun demikian, kondisi ekonomi yang buruk atau keadaan yang terus berubah akan dapat memperlemah kemampuan obligor terhadap komitmen keuangan jangka panjangnya. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Akhiran (cg) mengindikasikan peringkat mempertimbangkan keamanan dalam bentuk garansi perusahaan.
Peringkat perusahaan mencerminkan kepentingan strategis WKTY kepada perusahaan induk dan kualitas aset yang moderat dan lokasi properti yang relatif terdiversifikasi. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh profil keuangan yang sangat lemah, marjin yang rendah ditengah pendapatan yang lebih rendah dan biaya tetap yang signifikan, dan sensitivitas terhadap perubahan kondisi makroekonomi.
Peringkat obligasi konversi mencerminkan peringkat WIKA sebagai penjamin, namun peringkat tersebut dibatasi oleh batasan dalam syarat dan ketentuan penjaminan yang tidak mencakup kewajiban atas kupon dari surat utang yang dijamin. Peringkat dapat dinaikkan jika WKTY secara signifikan meningkatkan struktur permodalan dan proteksi arus kas secara berkelanjutan melalui penurunan leverage dan/atau aktivitas pra penjualan yang lebih tinggi.
Namun, Pefindo dapat menurunkan peringkat jika terdapat risiko pembiayaan kembali yang lebih tinggi atas utang yang jatuh tempo dan/atau tekanan likuiditas. Peringkat juga dapat diturunkan jika terdapat indikasi penurunan dukungan induk yang signifikan.
“Kami memandang bisnis hotel baru dari holding hotel berpotensi meningkatkan bisnis berulang WKTY dalam jangka menengah. Namun, kami juga mencatat adanya risiko tingkat okupansi yang rendah yang akan mengakibatkan penurunan marjin keuntungan dan membebani profil kredit WKTY terutama selama pandemi di mana pembatasan sosial diterapkan.”
Kegiatan bisnis WKTY adalah termasuk pengembangan realty (rumah dan apartemen), jasa properti, jasa konstruksi, dan jasa hotel. WKTY ditunjuk oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai Perusahaan Holding BUMN Bidang Perhotelan. Saat ini WKTY memiliki total 21 hotel yang diperoleh melalui investasi saham dan pembelian aset.
Pada 30 September 2021, pemegang saham WKTY adalah WIKA (67,3%), Hotel Indonesia Nature (26,1%), Koperasi Karya Mitra Satya (4,0%), PT Aerowisata (2,4%), dan Yayasan Wijaya Karya (0,1%).
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News