1
1

Peringkat Saka Energi Indonesia Diafirmasi B+ dengan Outlook Stabil

PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) sebagai anak perusahaan hulu minyak dan gas bumi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). | Foto: sakaenergi.com

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating PT Saka Energi Indonesia di ‘B+’. Outlooknya Stabil.

Peringkat Saka mendapat manfaat dari kenaikan dua tingkat dari Profil Kredit Standalone (SCP) di ‘b-‘, berdasarkan penilaian kami terhadap insentif ‘Sedang’ dari induk perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN, BBB-/Stabil) untuk memberikan dukungan sejalan dengan Kriteria Pemeringkatan Parent and Subsidiary Linkage kami. SCP ‘b-‘ mencerminkan kendala kecilnya ukuran operasinya.

“Outlook Stabil mencerminkan pandangan kami bahwa profil operasi Saka akan tetap memadai dengan umur cadangan terbukti dipertahankan pada 6,7 tahun pada akhir tahun 2023 (2022: 6,2 tahun),” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 23 Mei 2024.

|Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat Perusahaan Gas Negara (PGN) BBB- Outlook Stabil

Fitch yakin PGN memiliki insentif hukum ‘Sedang’ untuk mendukung Saka, karena pinjaman PGN mencakup klausul joint some dan cross-default dengan anak perusahaan. PGN juga telah memasukkan Saka sebagai co-borrower dalam fasilitas utang hingga US$50 juta, yang mencerminkan komitmen dukungannya. Kendali PGN terhadap dewan dan manajemen Saka mendorong penilaian insentif operasional kami menjadi ‘Menengah’.

“Kami memperkirakan EBITDA net leverage Saka akan meningkat menjadi 0,5x pada tahun 2024, (2023:0,7x), seiring dengan pelunasan utang obligasi sebesar US$156 juta pada bulan Mei melalui kas internal.

Fitch memperkirakan Saka akan membayar kembali pinjaman pemegang saham kepada PGN sebesar US$120 juta pada akhir tahun 2024 dan sisa pinjaman pemegang saham sebesar US$163 juta pada akhir tahun 2025.

“Kami memperkirakan EBITDA net leverage akan tetap rendah di sekitar 1,0x pada tahun 2026 meskipun kami memperkirakan harga minyak akan lebih rendah. Kami memperkirakan utang bersih Saka akan turun menjadi US$127 juta pada akhir tahun 2024 (2023: US$439 juta; 2022: US$737 juta).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Hesti Handayani: Keluar dari Zona Nyaman
Next Post BPJS Kesehatan Bangun Ekosistem Anti Fraud Dalam Program JKN

Member Login

or