Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menaikkan peringkat PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) dan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2022 Seri B dan Tahap II Tahun 2023 Seri B dan Seri C yang masih beredar menjadi idAA+ dari idAA. Prospek peringkat perusahaan adalah stabil.
“Aksi peringkat ini mencerminkan pandangan Pefindo terhadap meningkatnya kemungkinan dukungan luar biasa dari PT Astra International Tbk (Astra),” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 10 Februari 2025.
Pefindo menilai peran perusahaan dalam mendukung ekspansi bisnis alat berat dan otomotif Astra semakin penting, tercermin dari meningkatnya pangsa pasar SANF di produk-produk yang didistribusikan oleh Astra.
|Baca juga: Fitch Upgrade Peringkat SAN Finance (SANF) dari AA Jadi AA+, Ini Alasannya
“Peringkat mencerminkan posisi perusahaan yang sangat strategis bagi Grup Astra, posisi pasar yang kuat didukung oleh sinergi dengan grup, serta indikator likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang kuat.”
Namun, peringkat dibatasi oleh paparan terhadap sektor komoditas dan persaingan yang ketat di bisnis non-inti. Peringkat dapat naik jika SANF meningkatkan prediktabilitas pendapatan dengan memperkuat pangsa pasar di bisnis yang lebih tahan terhadap volatilitas harga komoditas, dengan mempertahankan posisinya yang kuat di pasar yang sudah dikuasai.
|Baca juga: Surya Artha Nusantara Finance Terbitkan Obligasi Rp750 Miliar, Peringkat Diganjar AA
Sebaliknya, peringkat dapat turun jika dukungan Astra berkurang signifikan, baik karena penurunan kontrol, integrasi bisnis, atau kontribusi SANF terhadap grup, maupun jika SANF mengalami penurunan kinerja bisnis atau keuangan yang signifikan.
SANF adalah perusahaan pembiayaan yang menyediakan berbagai solusi keuangan, termasuk pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, dan layanan keuangan terkait lainnya.
Per 30 September 2024, saham SANF dimiliki oleh PT Sedaya Multi Investama (60%, dimiliki 99,99% oleh Astra); Marubeni (35%); dan PT Marubeni Indonesia (5%, yang pada akhirnya dimiliki oleh Marubeni).
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News