1
1

Peringkat Waskita Karya (WSKT) Ditegaskan idBBB dan idAAA Stabil

Kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan Obligasi Berkelanjutan II, Obligasi Berkelanjutan III, dan Obligasi Berkelanjutan IV di “idBBB”. Pada saat yang sama, kami juga menegaskan peringkat obligasi III 2021 Perusahaan di “idAAA(gg)”. Prospek dari peringkat perusahaan adalah “stabil”. 

Melalui keterangan resmi, Pefindo menjelaskan bahwa obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi. 

Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan emiten untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan emiten Indonesia lainnya adalah superior. Akhiran (gg) pada suatu peringkat menunjukkan adanya pertimbangan keamanan dalam bentuk garansi dari pemerintah. 

Peringkat perusahaan mencerminkan peran penting WSKT kepada pemerintah, posisi pasar yang kuat di sektor konstruksi, dan keuntungan sebagai perusahaan konstruksi milik negara. Namun, peringkat dibatasi oleh profil likuiditas yang lemah, leverage keuangan yang tinggi, dan lingkungan bisnis yang cukup fluktuatif pada industri konstruksi. 

|Baca juga: Performa Adhi Karya dan Waskita Karya Gemilang, Ini Penyebabnya

Peringkat dapat dinaikkan jika WSKT memperbaiki leverage keuangan dan rasio cakupan utang secara berkelanjutan didukung oleh backlog kontrak yang kuat yang memberikan visibilitas pendapatan selama beberapa tahun ke depan. 

Peringkat dapat diturunkan jika Pefindo percaya bahwa terjadi penurunan tingkat dukungan pemerintah kepada WSKT. Akses yang jauh lebih lemah ke sumber pendanaan eksternal, terutama dengan bank-bank milik pemerintah, juga dapat menurunkan peringkat karena akan mengurangi kemampuan WSKT dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, sehingga berpotensi menyebabkan tertundanya penyelesaian proyek dan mengakibatkan pada profitabilitas yang lebih rendah. 

Akses yang lebih lemah ke pendanaan eksternal juga akan membuat WSKT menghadapi risiko likuiditas dan pembiayaan kembali yang lebih tinggi. Peringkat juga dapat diturunkan jika terjadi penurunan dalam pencapaian kontrak baru yang substansial, yang berdampak pada visibilitas pendapatannya WSKT yang tidak memadai. 

Bisnis utama dari WSKT adalah menyediakan pekerjaan konstruksi, yang memberikan kontribusi 89.54% terhadap total pendapatan perusahaan pada tahun 2020. Usaha lainnya meliputi beton pracetak, jalan tol, properti, dan energi. 

Perusahaan memiliki jaringan pemasaran dalam negeri yang luas dengan 25 kantor cabang di dalam negeri. Struktur pemegang saham pada 30 Juni 2021 terdiri dari Pemerintah Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 66.04% dan sisanya dimiliki oleh publik.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Rawan Profit Taking, SAMF dan TLKM Strong Buy
Next Post Sektor Migas Dipertahankan Netral, MEDC Jadi Top Pick

Member Login

or