1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan kedua Januari 2025, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Perkembangan Nilai Tukar 6 – 10 Januari 2025

Pada akhir hari Kamis, 9 Januari 2025

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.195 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 7,18 persen.
  3. DXY menguat ke level 109,18.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke 4,689 persen.

|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Melemah 2,74% Ytd

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

 

Pada pagi hari Jumat, 10 Januari 2025

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.210 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun stabil ke 7,18 persen.

|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Kembali Menguat

Aliran Modal Asing (Minggu II Januari 2025)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 9 Januari 2025 sebesar 78,65 bps (basis points), naik dibanding dengan 3 Januari 2025 sebesar 76,88 bps.
  2. Berdasar data transaksi 6-9 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp4,38 triliun, terdiri dari jual neto Rp1,92 triliun di pasar saham, jual neto Rp2,90 triliun di pasar SBN, dan beli neto Rp0,44 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
  3. Selama tahun 2025, berdasar data setelmen sampai dengan 9 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp1,10 triliun di pasar saham, beli neto Rp3,83 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp2,67 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 13 Januari 2025.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diprediksi Melemah, Ajaib Sarankan Koleksi Saham TINS, ENRG, BRMS
Next Post Aneka Tambang (ANTM) Luncurkan Logam Mulia Edisi Imlek 2025

Member Login

or