1
1

Perpanjang Jatuh Tempo Obligasi, Peringkat J Resources Ditegaskan idBBB+

Alat berat sedang melakukan aktivitas pertambangan. | Foto: jresource.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idBBB+ untuk PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), Obligasi Berkelanjutan I, dan MTN I. Prospek untuk peringkat perusahaan juga ditetapkan di “CreditWatch dengan implikasi negatif”.

PSAB telah mendapatkan persetujuan dari pemegang obligasi untuk memperpanjang jatuh tempo Obligasi Berkelanjutan (PUB) I Tahap IV tahun 2020 menjadi tanggal 6 Mei 2026 dari sebelumnya tanggal 6 Mei 2023.

Dikutip dari keterangan resminya, Senin, 8 Mei 2023, Pefindo menerangkan prospek untuk peringkat perusahaan juga ditetapkan di “CreditWatch dengan implikasi negatif” dikarenakan Perusahaan masih harus menyediakan dana untuk melunasi PUB I Tahap I Tahun 2019 yang akan jatuh tempo pada 5 Juni 2023 yang apabila pelunasan dilakukan, sumber dana akan berasal dari kas internal dan/atau fasilitas pinjaman pihak ketiga.

|Baca juga: Pefindo Tegaskan Peringkat J Resources (PSAB) idBBB+

Peringkat mencerminkan sumber daya dan cadangan tambang perusahaan yang cukup besar, ekspektasi terhadap biaya tunai produksi yang rendah dari proyek baru, dan permintaan emas yang tinggi.

Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh struktur permodalan perusahaan yang agresif, eksposur terhadap fluktuasi harga emas, serta risiko terkait pengembangan tambang yang belum menghasilkan. “Ketidakmampuan PSAB untuk memenuhi kewajiban atas obligasi yang jatuh tempo secara tepat waktu dapat memicu adanya penurunan peringkat. Prospek PSAB dapat direvisi menjadi stabil apabila perusahaan dapat memastikan tersedianya dana yang cukup untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo,” jelasnya.

PSAB didirikan pada tahun 2002 dengan nama PT Pelita Sejahtera Abadi dan memulai operasi tambang pada tahun 2012 setelah mengakuisisi aset dari Avocet Mining. Operasi perusahaan meliputi eksplorasi, pertambangan, dan pengolahan emas.

Perusahaan mempunyai aset pertambangan yang terdiversifikasi di Indonesia (Seruyung, Kalimantan Utara; Bakan, Lanut, dan Doup di Sulawesi Utara) dan Malaysia (Penjom). Perusahaan mempunyai dua tambang yang berproduksi dan satu tambang dalam tahap konstruksi. Per tanggal 31 Desember 2022, pemegang saham perusahaan adalah Jimmy Budiarto (92,50%), Sanjaya J (0.02%), dan publik (7.48%).

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Emas Spot Berkonsolidasi, Antam Naik Rp9.000 per Gram
Next Post Jokowi Buka Perhelatan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo

Member Login

or