1
1

Persetujuan Bitcoin Jadi ETF Justru Picu Aksi Profit Taking, Kok Bisa?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Disetujuinya produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat ternyata justru memicu aksi profit taking yang menyebabkan harga Bitcoin (BTC) turun dari level tertingginya.

Pada pekan lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) akhirnya menyetujui keberadaan produk exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot di Amerika pada Rabu (10/1). Menjelang pengumuman keputusan pasar aset kripto cukup berfluktuatif dimana sempat mendorong harga Bitcoin menyentuh harga tertinggi dalam dua tahun di US$48.983 di perdagangan Kamis (11/1).

Namun, tidak bertahan lama Bitcoin turun dari level tertingginya ke level US$41.500 pada Sabtu (13/1) dan pagi ini Selasa (16/1) pukul 08.00 WIB bertengger di harga US$42.700 naik sebesar 0,70% dalam 24 jam terakhir, namun masih anjlok 9,55% periode seminggu terakhir.

|Baca juga: ETF Bitcoin Disetujui, Apakah Harga Bitcoin Bakal Terbang?

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan, dengan disetujuinya ETF Bitcoin spot terlihat terjadinya ‘sell the news’ yang menyebabkan kenaikan Bitcoin tidak bertahan lama dimana investor telah mengantisipasi kenaikan tersebut mengambil untung (profit -taking) dimana peristiwa ‘buy the rumor’ perihal ETF Bitcoin spot ini telah dimulai sejak Blackrock mengajukan aplikasi ETF Bitcoin pada Juni 2023, saat itu harga BTC sekitar US$25.000. “Meski demikian, penurunan ini kemungkinan hanya dalam jangka pendek dimana potensi bullish hingga akhir tahun berpotensi akan tetap berlanjut,” jelasnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Rabu, 17 Januari 2024.

Sebanyak 11 produk investasi ETF Bitcoin spot resmi diperdagangkan di AS pada tanggal 11 Januari 2024, dengan volume perdagangan mencapai sekitar US$4,6 miliar pada hari pertama. Meski, SEC menegaskan bahwa persetujuan ini tidak mencerminkan dukungan atau persetujuan terhadap Bitcoin (BTC).

“Secara teknikal, Bitcoin mulai bergerak stabil setelah penurunan dalam beberapa hari terakhir dimana menunjukan indikasi rebound MA-50 dan menuju ke area MA-20 di US$43.650. Jika berhasil menembus MA-20, potensi kenaikan menuju ke resistance US$44.500. Sementara, perlu antisipasi jika Bitcoin gagal rebound MA-50, potensi penurunan ke support terdekat di US$40.500.”

Sementara itu, kapitalisasi pasar kripto global pada Selasa (16/1) bertengger di 1,63 Triliun naik  1,05% dalam 24 jam terakhir. Namun masih turun dari level tertinggi dalam dua tahun terakhir di US$1,8 triliun yang dicapai pada Kamis (11/1).

 

Aset Kripto Lainnya (Altcoin)

Berbeda dengan Bitcoin, beberapa Aset Kripto lainnya (altcoin) telah mengalami kenaikan dalam periode 7 hari terakhir, seperti; Ethereum (ETH) naik 7,65% menjadi US$2.510, Ethereum Name Service (ENS) melesat 73,38% bertengger di US$23,45 dan Ethereum Classic (ETC) menguat 31,45% menjadi US$26,75.

|Baca juga: ETF Bitcoin Spot Meluncur, Bos Tokocrypto Bilang Positif buat Pasar Kripto

“Meskipun Bitcoin (BTC) mengalami penurunan, Ethereum (ETH) justru mengalami kenaikan dalam periode tujuh hari terakhir. Pasca persetujuan ETF Bitcoin spot, ekspektasi pasar tentang ETF Ethereum juga akan disetujui dalam beberapa bulan kedepan oleh SEC telah mendorong minat investor ke Ethereum.”

Sejumlah perusahaan besar, seperti Vaneck, Blackrock, dan Fidelity, telah mengajukan permohonan untuk ETF Ethereum spot, dengan batas waktu keputusan pada Mei 2024 untuk ETF VanEck, diikuti oleh BlackRock pada bulan Agustus 2024. Walau demikian, tidak menutup kemungkinan keputusan dapat keluar lebih awal.

“Jika melihat situasi Ethereum saat ini masih dalam fase ‘buy the rumor”’ yang serupa dengan siklus ETF Bitcoin spot, dan penurunan harga berpotensi terjadi setelah persetujuan resmi diberikan nantinya. Secara teknikal, saat ini area support US$2.400 dapat diperhatikan untuk menjadi area yang potensial untuk entry di ETH.”

Adapun Ethereum secara historis, mengungguli performa Bitcoin pada bulan Januari, dengan rata-rata kenaikan Ethereum sebesar 26,7%, sementara Bitcoin hanya mencapai keuntungan 4,8% sejak 2017-2023, menurut data Coinglass.

Pekan ini, Ethereum juga akan mulai melakukan serangkaian peningkatan di jaringan uji coba (testnet) sebelum menerapkan di jaringan utama (mainnet) yang menjadi bagian dari peningkatan DenCun (Cancun-Deneb) untuk meningkatkan skalabilitas Ethereum. Peningkatan pada jaringan uji coba Ethereum akan dimulai di testnet Goerli pada 17 Januari, Sepolia pada 30 Januari, dan Holesky pada 7 Februari 2024.

Selain itu, founder Ethereum Vitalik Buterin (10/1) berencana untuk meningkatkan batas gas di blockchain Ethereum naik sebesar 33%. Hal ini akan memungkinkan lebih banyak transaksi dalam setiap blok, serta meningkatkan throughput dan kapasitas keseluruhan jaringan.  “Dengan berbagai sentimen positif mengalir ke Ethereum, besar kemungkinan Ethereum akan mengalami pergerakan positif dalam beberapa minggu ke depan.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diprediksi Menguat, Ajaib Rekomendasikan PGEO, CMRY, JSMR
Next Post Pemerintah ‘Ngotot’ Pajak Hiburan Diskotek, Karaoke, Bar, Spa, Kelab Malam sebesar 40%, Ini Alasannya!

Member Login

or